SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan sosial (Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah warga Solo penerima Bantuan Sosial Tunai atau BST dari Kemensos mengaku mendapat kirim pesan Whatsapp dari Pemkot Solo berisi pemberitahuan pencairan bantuan untuk Januari 2021 tertunda.

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2025 dijadikan alasan penundaan. Pemkot Solo tidak menjelaskan kepada penerima BST mengenai berkurangnya jumlah penerima yang mencapai 9.000-an orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begitu juga dengan informasi bahwa saat ini Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tengah melobi Kemensos agar jumlah penerima BST dikembalikan seperti pada 2020 lalu. Salah satu warga Solo penerima BST Kemensos mengaku menerima pesan Whatsapp dari pejabat wilayah Pemkot Solo terkait BST 2021.

Covid-19 Klaten: 71 Pasien Positif Sembuh, Kasus Baru Tambah 31 Orang

Pada pesan itu disebutkan alasan penundaan pencairan BST Januari karena pemberlakuan PSBB untuk wilayah Soloraya. Pada pesan itu juga tidak disebutkan sampai kapan penundaan pencairan BST, hanya bahwa penundaan itu sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Hal itu membuat para calon penerima BST Solo resah lantaran sudah menantikan bantuan tersebut. “Menurut saya ini salah satu keputusan atau kebijakan pemerintah yang tidak tepat di masa pandemi Covid-19. Kalau alasannya ada PSBB dan tidak mau ada kerumunan, apa bedanya dengan Pilkada 2020,” ujar warga penerima BST tersebut kepada Solopos.com, Jumat (8/12020).

Soloraya Berlakukan PSBB, Begini Tanggapan Pengelola Hotel dan Mal

Warga Solo penerima BST Kemensos itu berpesan kepada Solopos.com agar identitasnya tak dipublikasikan lantaran tidak mau terkena blacklist karena mengkritik kebijakan pemerintah.

Kebutuhan Ekonomi

Warga tersebut mengaku sangat mengharapkan bantuan sosial untuk menutup kebutuhan ekonomi keluarganya. Apalagi usahanya dagang kecil-kecilan selama hampir setahun ini kelimpungan karena pandemi Covid-19.

Menurutnya, bantuan sosial dari Kemensos senilai Rp300.000 per keluarga per bulan. Uang sebesar itu menurutnya mungkin tidak ada artinya bagi warga yang tergolong mampu. Tapi baginya uang sejumlah itu sangat berarti untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ketentuan PSBB Solo: Pasar Tradisional Tetap Buka, 75% ASN Bekerja Dari Rumah

Mengenai pengurangan kuota BST 2021 untuk Solo yang jumlahnya mencapai 9.000 keluarga, warga tersebut mengaku tidak tahu apakah termasuk atau tidak. Sebab ia tak tahu bagaimana cara mengecek daftar calon penerima bantuan sosial 2021 menggunakan Internet.

“Yang pasti saya mendapat BST sejak nominalnya Rp600.000. Jadi sepertinya ya sejak gelombang I BST 2020. Ini kalau sampai saya masuk daftar pengurangan kuota 9.000 orang itu ya repot. Bagaimana cara mengecek daftarnya ya,” tanyanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya