SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pencabulan (JIBI/Solopos/beritajakarta.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Tindak pencabulan di Wonogiri semakin memprihatinkan. Kali ini, pelaku dan korban sama-sama masih anak-anak. Tindak pencabulan itu diduga akibat gambar porno yang dikirim ke ponsel pelaku. Sebanyak 150 gambar mesum terdapat di ponsel pelaku.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (4/6/2014), kejadian tersebut berlangsung Minggu (1/6/2014) di Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Pelaku tindak pencabulan adalah Ab, 14, bocah asal Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Korban pencabulan adalah AW, 5.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Saat kejadian, pelaku berada di rumah kakeknya di Giritontro. Salah seorang warga Giritontro kepada Solopos.com, mengaku kaget dan prihatin tindak pencabulan yang menimpa dan dilakukan anak-anak kecil. “Pelaku ditangkap. Warga mencoba melihat ponsel pelaku ternyata ada video mesum orang dewasa dan gambar-gambar mesum.”

Ekspedisi Mudik 2024

Rumah pelaku dan korban berhadap-hadapan. Korban sendiri sering bermain di rumah nenek pelaku dan korban bermain dengan adik pelaku. Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Budiarto, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani, menyatakan, penyidik masih memeriksa pelaku dan korban.

“Penyidik sangat berhati-hati dalam menangani kasus pencabulan yang melibatkan anak-anak, baik korban maupun pelaku. Namun, Senin kemarin pelaku sudah ditahan karena unsur-unsurnya sudah terpenuhi. Pelaku dijerat pasal 81 UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak.”

Saat didampingi Kanit PPA (Perempuan dan Perlindungan Anak) Polres Wonogiri, Kasat Reskrim menceritakan modus pelaku mengajak korban main petak umpet dan bermain handphone (HP) untuk menyetubuhi korban. “Keluarga korban melaporkan tindak dugaan pencabulan tersebut, Minggu sekitar pukul 15.00 WIB.”

Korban, ujarnya, diajak pelaku masuk ke kamar untuk bermain HP. “Setelah masuk kamar, pelaku melepas celana korban dan celana dirinya sehingga terjadi tindak pencabulan hingga mengeluarkan sperma.”

Pantauan di mapolres, pelaku di dampingi ayahnya berbincang-bincang dengan Kasubsi Bimbingan Klien Anak Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surakarta, Sutomo. Ketiganya berada di salah satu ruangan yang tertutup. “Pelaku masih diajak komunikasi oleh pegawai Bapas,” ujar Kanit PPA, Aiptu Endang.

Pembicaraan tersebut dilakukan selama dua setengah jam itu dilakukan secara tertutup. Sekitar pukul 13.10 WIB, pelaku ke luar ruangan memanggil pamannya. Sementara itu, Sutomo usai berkoordinasi dengan pelaku mengatakan, Bapas akan melakukan pendampingan dari pemeriksaan hingga persidangan.

“Peristiwa itu dilaporkan oleh kakek korban pada Senin lalu. Ada 150 gambar mesum di ponsel pelaku. Tadi saya mencoba menanyakan asal gambar-gambar mesum itu, dikatakan oleh pelaku Ab dari temannya bernama Tm.”

Diketahui, ternyata pelaku tidak melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi setelah lulus SD. “Pelaku sudah dua tahun ini tidak sekolah tetapi tadi dia bertekad masuk sekolah lagi dan orangtua siap membiayai.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya