SOLOPOS.COM - AKBP Ni Ketut Swastika, Kapolres Wonogiri (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

AKBP Ni Ketut Swastika, Kapolres Wonogiri (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI – Polres Wonogiri masih mendalami kasus pencabulan yang menimpa dua orang siswi SMP di Jatiroto beberapa waktu lalu. Pencabulan itu diduga dilakukan 10 orang siswa yang merupakan rekannya di sekolah. Akhir pekan lalu, polisi memeriksa 10 orang siswa tersebut untuk mengumpulkan data-data.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu diungkapkan Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika, Senin (22/10/2012). “Saya sebagai perempuan prihatin dengan banyaknya kasus pencabulan saat ini. Itu perlu kerja sama dinas terkait untuk sosialisasi ke sekolah-sekolah sehingga mampu memberi pengetahuan kepada anak-anak,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, adanya kemajuan teknologi yang sangat mempengaruhi perilaku anak saat mereka belum siap menerimanya. Sehingga hal itu membuat anak-anak salah langkah. “Sementara ini, kami masih memeriksa 10 orang siswa tersebut untuk mengumpulkan data-data. Kami tidak mau gegabah. Apalagi, mereka masih di bawah umur,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya