SOLOPOS.COM - Ilustrasi (hellinahandbasket.net)

Ilustrasi (hellinahandbasket.net)

WONOGIRI – Komisi D DPRD Wonogiri mengunjungi SMP di Kecamatan Jatiroto menjadi lokasi terjadinya kasus pencabulan, Selasa (23/10/2012). Mereka ingin mengetahui secara langsung dan meminta klarifikasi terkait pencabulan yang dilakukan sepuluh siswa pada dua siswi di sekolah tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Sekolah SMP, SN, saat memberikan penjelasan mengatakan pihaknya pertama mengetahui ada kejadian itu justru setelah diberitakan di beberapa media dan pihak Badan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera dan Perlindungan Perempuan (BKBKSPP). “Kami pun baru tahu saat BKBKSPP datang ke sekolah membawa sobekan berita di koran. Kami juga kaget ada kejadian itu. Sekolah malah tidak tahu,” kata dia. Dia menuturkan saat itu langsung memanggil semua siswa dan siswi yang bermasalah tersebut.

Seorang guru bibingan dan konseling (BK), Brt, mengatakan saat dikonfirmasi wartawan dulu memang tidak tahu ada kasus itu. “Makanya kami hanya sampaikan kalau benar ada razia hp tetapi untuk kasus itu belum tahu,” terangnya.

Wakil Ketua Komisi D, Tuharno saat ditemui Espos membenarkan kejadian tersebut dan meminta pihak sekolah memaksimalkan pengawasan saat jam istirahat dan saat jam kosong. “Ini terjadi di dalam ruang, berarti ada kesempatan karena guru tidak ada. Kalau ada guru pastinya tidak akan terjadi hal itu. Soal tahu atau tidak tahu, pihak guru lebih maksimalkan pengawasan. Terutama saat jam kosong,” tegasnya.

Dia menuturkan sepuluh siswa dan dua siswi yang terkait kasus tersebut saat ini sudah masuk sekolah.

Juru bicara korban dari LSM Cahaya Hati Rakyat, Supardi saat dihubungi Solopos.com mengatakan korban saat ini sudah sekolah namun bukannya mendapat perlindungan malah mendapat cemohan. “Korban malah dicemooh ngrusaki sekolah sehingga korban jadi malu,” ujarnya. Supardi mengatakan salah satu keluarga korban kemungkinan akan memindahkan korban dari sekolah tersebut.

Kapolsek Jatiroto, AKP Lanjar Suseno, mewakli Kapolres Wonogiri mengatakan penanganan kasus sudah diserahkan ke Polres. “Beberapa saksi pelajar tadi sudah diperiksa. Untuk selanjutnya bagaimana semua keputusan pihak Polres,” jelasnya.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Wonogiri, Aiptu Endang Murdiyanti mengatakan pemeriksaan sudah dilakukan namun semua pelaku masih anak di bawah umur maka mereka akan dibina. “Saksi-saksi sudah diperiksa. Karena masih anak-anak mereka cukup diberikan pembinaan,” jelas Endang mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya