SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong> — Seorang warga Kecamatan Wedi, Wg, 58, mengadu ke Polres Klaten menyusul adanya dugaan kasus pencabulan terhadap anak-anak di desa tersebut. Ada enam anak yang diduga menjadi korban pencabulan oleh pria berinisial DL, 60, tersebut, termasuk anak perempuan Wg yang berusia 8 tahun.</p><p>Anak yang diduga menjadi korban pencabulan berusia antara delapan tahun hingga 11 tahun. Pengaduan itu disampaikan Wg pada 12 Maret lalu.</p><p>Wg menuturkan aduan ia layangkan setelah mendengar penjelasan dari anak perempuannya berinisial Lo, 8. Dari pengakuan anaknya, aksi pencabulan dilakukan di rumah DL sekitar Januari lalu.</p><p>Saat itu, Lo diminta membelikan rokok dan disuruh mengantar ke rumah DL. Ketika sampai di rumah DL, Lo disuruh masuk ke dalam rumah dan dicabuli di dalam kamar. Saat hendak pulang, Lo diberi uang senilai Rp3.000.</p><p>&ldquo;Katanya diancam jangan bilang siapa-siapa. Yang kedua itu disuruh membeli bekatul. Tetapi, karena anak saya ketakutan yang mengantar bekatul istri saya,&rdquo; kata Wg saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (4/4/2018).</p><p>Wg mengatakan aduan baru dibuat pada Maret lalu lantaran anaknya baru berani menceritakan kejadian tersebut kepada istrinya sekitar sebulan setelah kejadian. Selain Lo, ada lima anak lainnya yang juga mengaku menjadi korban pencabulan oleh DL.</p><p>&ldquo;Kami sudah bertemu dengan pelaku dan dia mengakui perbuatannya,&rdquo; kata dia.</p><p>Wg berharap DL segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia menjelaskan setelah didatangi warga, DL kini menghilang.</p><p>&ldquo;Sudah ditanyakan lagi ke Polres perkembangan kasusnya. Katanya sudah ada pemanggilan. Namun, yang bersangkutan tidak hadir,&rdquo; katanya.</p><p>Ia juga mengatakan para korban sudah menjalani visum di rumah sakit. Hingga kini, keluarga masih menunggu kepastian hasil visum. Anaknya masih mengalami trauma dari kejadian itu. Lo tidak berani berangkat dan pulang sekolah seorang diri.</p><p>Warga lainnya, Yd, 40, mengatakan anaknya berinisial Cl juga diduga menjadi korban pencabulan dengan pelaku yang sama. &ldquo;Katanya sudah tujuh kali. Enam kali diberi uang Rp2.000. Yang ketujuh diberi uang Rp1.000,&rdquo; katanya.</p><p>Yd menjelaskan DL belakangan tak lagi terlihat di desa itu. Biasanya, ia kerap melihat DL mengendarai sepeda mengelilingi kampung hampir saban hari.</p><p>Wakapolres Klaten, Kompol Hari Sutanto, membenarkan ada pengaduan soal dugaan pencabulan itu. Namun, ia enggan menyampaikan keterangan lebih lanjut soal perkembangan pengaduan itu.</p><p>&ldquo;Untuk keterangan silakan konfirmasi langsung kepada Kapolres Klaten [AKBP Juli Agung Pramono],&rdquo; katanya.</p><p>Sementara itu, kondisi rumah DL tertutup rapat. Salah satu kerabatnya menyampaikan DL menghilang sejak sekitar tiga pekan lalu. Ia juga tak mengetahui keberadaan DL saat ini. Kerabat selama ini mencari keberadaan DL. Selama ini DL tak pernah memegang ponsel.</p><p>Soal dugaan pencabulan yang dilakukan DL, kerabat tersebut menuturkan baru mengetahui setelah kabar itu ramai menjadi perbincangan warga.</p><p>&ldquo;Kami sebenarnya juga mencari-cari. Kalau itu memang benar, kami juga tidak menghalang-halangi proses hukum. Biar DL mempertanggungjawabkan perbuatannya,&rdquo; kata salah satu kerabat yang enggan menyebutkan namanya itu saat ditemui di rumahnya, Rabu malam.</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya