SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong> — Aparat Polres Klaten kesulitan menindaklanjuti aduan warga Kecamatan Wedi, Klaten, soal <a title="PENCABULAN KLATEN : Pria Lansia Wedi Diadukan ke Polisi Atas Dugaan Mencabuli 6 Anak-Anak" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180404/493/908105/pencabulan-klaten-pria-lansia-wedi-diadukan-ke-polisi-atas-dugaan-mencabuli-6-anak-anak">dugaan pencabulan enam anak-anak </a>&nbsp;karena pelakunya menghilang setelah kasus ini terungkap.</p><p>Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono, mengatakan teradu berinisial DL diketahui belum berkeluarga dan hidup seorang diri. &ldquo;Ia terpantau sudah tidak ada di Klaten sejak ada aduan kasus tersebut,&rdquo; kata Kapolres saat dihubungi <em>Solopos.com</em>, Jumat (6/4/2018).</p><p>Polisi juga sudah mengecek ke kerabat terdekat DL. Namun, kerabat DL mengatakan tak tahu keberadaan pria tersebut. &ldquo;Teradu sudah tidak pernah mampir ke rumah kerabat sejak ada laporan ini. Kami masih mencari teradu untuk segera dimintai keterangan soal aduan tersebut,&rdquo; katanya.</p><p>Seperti diberitakan sebelumnya, seorang warga Wedi bernama Wg, 58, mengadukan DL yang merupakan tetangganya ke Polres Klaten pada 12 Maret lalu. Aduan dilayangkan lantaran DL diduga mencabuli enam anak perempuan berusia delapan tahun hingga 11 tahun termasuk anak Wg.</p><p>Anak-anak tersebut diduga dicabuli di rumah DL pada Januari 2018. Modusnya DL meminta anak-anak itu membelikan sesuatu dan diantar ke rumah DL.</p><p>Selama ini, DL dikenal sering memutari kampung mengendarai sepeda listrik. Namun, setelah diadukan ke polisi, ia tak lagi terlihat di kampung tersebut. Sementara salah satu kerabat DL menegaskan selama ini tak pernah menyembunyikan keberadaan DL.</p><p>Kerabatnya juga tak mengetahui keberadaan DL yang menghilang sejak tiga pekan terakir. Mereka juga turut mencari DL agar bertanggung jawab atas perbuatan sebagai diadukan.</p><p>Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Klaten mulai melakukan pendampingan kepada anak-anak yang diduga menjadi korban pencabulan DL. Petugas dari P2TP2A sudah mendatangi korban dan keluarganya sejak Kamis (6/4/2018).</p><p>&ldquo;Pendampingan awal dengan mendatangkan psikolog. Psikolog memiliki metode sendiri agar anak itu tidak trauma dengan kejadian yang menimpa mereka,&rdquo; kata Sekretaris P2TP2A Klaten, Hari Suroso, Jumat.</p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya