SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR–Kasus pencabulan di Karanganyar meresahkan keluarga korban. Keluarga korban yang tinggal di Tawangmangu hingga sekarang masih stres.

Keluarga korban memilih menutup diri dan tak ingin ditemui orang asing lantaran masih teringat perbuatan tak senonoh yang dilakukan bocah SD berinisial Da. (Baca: Bocah Tawangmangu Ini Cabuli 8 Temannya dan Bocah Ini Sudah Tahu Film Porno dan Obat Kuat)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu bapak korban, berinisial BS, mengatakan dirinya belum bisa memberikan komentar terkait dugaan pencabulan yang menimpa anaknya. Dia mengaku masih trauma dan ingin mencari ketenangan batin terlebih dahulu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Iya, saya [orangtua salah satu korban]. Tapi maaf, saya belum bisa memberi komentar. Soalnya, masih stres,” katanya saat ditemui wartawan di kediamannya di Bandardawung, Senin (12/5/2014).

Kepala Desa (Kades) Bandardawung,  Suratno, menjelaskan pihaknya langsung bergerak cepat mencegah meluasnya praktik pencabulan yang terjadi di wilayahnya dengan gencar menggelar sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat.

Hal itu termasuk kepada kalangan ibu-ibu yang berperan penting dalam mendidik mental anak di rumah.

“Saya pribadi juga kaget dan merinding saat mendengarnya. Soalnya yang terlibat masih anak-anak. Di sini, saya mengimbau kepada kalangan orangtua untuk memantau kondisi anaknya. Kalau perlu, tak usah dikasih ponsel untuk menjaga berbagai hal yang tak diinginkan. Ini kasus yang kali pertama terjadi di desa kami,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya