SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (tengah) berfoto bersama siswa-siswi SDN Colomadu, Karanganyar, Selasa (24/8/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa)

Pencabulan Karanganyar mendapatkan perhatian Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang ditandai kunjungannya ke SD Negeri Colomadu yang merupakan sekolah siswi korban pencabulan.

Semarangpos.com, KARANGANYAR – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo secara tiba-tiba mengagendakan kunjungan ke Kabupaten Karanganyar, Rabu (24/8/2016). Ia bertandang ke SD Negeri Colomadu, sekolah di perbatasan Kota Solo dan Kabupaten Karanganyar tempat seorang korban pencabulan Karanganyar belajar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di SD Negeri Colomadu itu, Gubernur Ganjar Pranowo menemui guru dan rekan-rekan dari siswi JES, 13, yang menjadi korban pencabulan seorang sopir berinisial HS, 22, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta kepada pihak SDN Colomadu agar memberikan pendampingan seorang psikolog kepada JES. Hal ini dikarena saat berkunjung ke sekolah itu,

Ganjar menemukan fakta bahwa sejak kasus pencabulannya terungkap, JES hingga kini belum diberikan pendampingan sebagai upaya pemulihan traumanya. “Seharusnya kasus pencabulan dipantau kondisi kejiwaanya. Apalagi kejadianya sudah sekitar dua pekan lalu. Selama kurun dua pekan dipantau. Apakah dia secara psikologis terganggu atau tidak? Kalau sekolah tidak ada, bisa pinjam psikolog dari TNI,” tutur Ganjar dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Selasa malam.

Selain itu, Ganjar juga meminta kepada pihak sekolah untuk juga menghimbau supaya pihak sekolah juga melakukan pemeriksaan kondisi medis dan memantau perkembangan belajar mengajarnya di sekolah. “Perlu juga dilakukan pemeriksaan oleh tim medis untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Selain itu, anaknya dihalang-halangi untuk tidak keluar sekolah. Kasihan jika dia tidak sekolah. Usahakan tidak ada cibiran dari teman-temannya agar dia sekolahnya bisa enjoy,” terangnya.

Ganjar juga meminta supaya guru yang dekat dengan korban untuk membuka peluang berkonsultasi tentang musibah yang dialami. Sebab, di setiap sekolah pasti memiliki guru yang bekemampuan untuk konseling atau tempat siswa-siswi untuk berkonsultasi berbagai persoalan.

“Guru yang paling dekat mesti membuka peluang untuk curhat. Setiap guru pasti punya ilmu konseling. Jangan sampai si anak putus sekolah. Sebab masa depanya mesti perlu dilindungi. Kita harus menunjukan kepada masyarakat bahwa kita serius melindungi anak-anak kita,” paparnya.

Sementara itu, Kepala SDN Colomadu, Sumarni, mengungkapkan fakta kepada Ganjar bahwa siswi korban pencabulan berkenalan melalui jejaring sosial Facebook . Korban menggunakan akun Facebook orang lain karena tidak memiliki akun sendiri.

“Dia bisa membuka akun Facebook orang lain karena orangtuanya memiliki counter HP. Waktu si anak pergi dengan pelaku, orangtuanya tidak tahu. Orangtuanya curiga setelah pergi dua hari tidak pulang dan menulis surat ijin sendiri ke sekolah. Ortunya tahu setelah kakaknya yang duduk di bangku SMA bercerita. Pelakunya kini sudah ditahan di Polres Wonogiri,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, selain melakukan pertemuan dengan pengurus, kepala sekolah dan guru, Ganjar juga secara langsung berinteraksi dengan para siswi Kelas VI yang merupakan teman-teman JES. Ganjar dengan diselingi gelak tawa para siswa-siwi lainya berinteraksi dan memberikan beberapa pertanyaan. Bahkan, jika beberapa siswa dan siswi teman JES berhasil menjawab diberikan hadiah baik berupa bola sepak maupun bola futsal serta sebuah kaos bertuliskan, ‘Jateng Gayeng’.

Sebelumnya, seorang siswi kelas VI SD Negeri di Colomadu, Karanganyar JES menjadi korban pencabulan sopir truk berinisial HR, 22, asal Desa Dawung, Kismantoro, Wonogiri. Selama berada ditangan HR, gadis ini sempat dicabuli berkali-kali oleh pelaku. Orangtua JES melaporkan bahwa putrinya sudah menghilang selama dua hari ke pihak yang berwajib pada 9 Agustus lalu. Setelah ditelusuri, ternyata JES berada di rumah pelaku di Wonogiri. Kemudian polisi berhasil membekuk dan menemukan siswi korban pencabulan itu pada 10 Agustus 2016 lalu.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya