SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Bisnis/Dwi Prasetya)

Penataan transportasi Jogja, Walikota mempertimbangkan masuknya bajaj

Harianjogja.com, JOGJA-Di tengah polemik tentang keberadaan bentor atau becak bermotor, Walikota Jogja Haryadi Suyuti tampak mengendarai bajaj biru berkeliling halaman Balaikota Jogja, Minggu (18/10/2015).

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Ia enggan menyebut kegiatannya kali ini bagian dari uji coba alat transportasi darat ini. Pasalnya, belum ada kebijakan terkait penerapan bajaj di Jogja.

“Saya hanya mencoba, ini satu-satunya bajaj biru yang ada di Jogja,” ujar Haryadi.

Ia menambahkan, penerapan alat transportasi bajaj di Jogja perlu beberapa kajian lebih lanjut dan harus melalui pengujian dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY, Dinas Perhubungan (Dishub) Jogja, dan Polresta Jogja.

Kendati demikian, ia tidak menampik jika alat transportasi ini diterapkan di Jogja dan menjadi alternatif kendaraan umum bisa sesuai dengan kondisi permukiman, terutama yang berada di perkampungan.

Terlebih, kata Haryadi, dari sisi bahan bakar realtif irit dengan perbandingan satu liter bisa menempuh 40 kilometer.

Dikatakannya, bajaj biru ini baru beroperasi di Jakarta dan jika jadi diterapkan di Jogja, ia berencana melakukan beberapa modifikasi, misal mengecat bajaj dengan motif batik atau yang bercirikan Jogja.

Ia menyebutkan, jendela dari bajaj yang berkapasitas tiga penumpang ini juga perlu ditinjau ulang untuk memastikan keamanan orang yang berada di dalamnya.

“Namun yang perlu diingat, keberadaan bajaj tidak akan menggusur becak manual, sebab becak manual harus tetap dipertahankan sebagai bagian dari kekhasan Jogja,” tuturnya.

Secara tampilan, bajaj biru ini memiliki kelengkapan layaknya alat transportasi kebanyakan, seperti spion dan klakson. Selain itu bahan bakar juga dapat menggunakan gas.

Anggota Komisi C DPRD Jogja Ardi Prasetyo mengatakan perlu regulasi khusus yang mengatur keberadaan becak manual, andong, dan sepeda.
“Tujuannya supaya transportasi ini tidak punah dan tetap terpelihara,” ujar Ardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya