SOLOPOS.COM - Ilustrasi mogok (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- Bus kota di Jogja terus melakukan upaya penataan dan perbaikan pelayanan pada penumpang.

Sekretaris Paguyuban Angkutan Darat Koperasi Bina Usaha Transportasi Republik Indonesia (Kobutri) Andi Abdul Gaffar mengatakan, selama ini pihaknya terus berupaya untuk memperbaiki pelayanan bus kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain memaksimalkan imbauan kepada para operator bus kota dan pengemudi, Kobutri juga telah memberlakukan teguran dan hukuman kepada bus yang nakal.

“Kami sudah berusaha terus mengingatkan mereka, baik perilaku di jalan maupun untuk menggunakan seragam. Ini dilakukan agar kami tetap bisa bersaing dengan angkutan lain,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Sabtu (16/11/2013).

Dia mengungkapkan, saat ini ada 48 bus yang tergabung dalam Kobutri. Dari jumlah tersebut, ada 30 bus aktif dan melayani jalur 2, 16 dan 17. Secara berkala, bus tersebut juga diperiksa baik secara kelayakan maupun kebersihan.

“Jika tidak layak, kami akan minta untuk tidak beroperasi. Ini sudah kami lakukan,” terang dia.

Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan memaksimalkan imbauan kepada para pemilik bus dan pengendara untuk menjaga keamanan dan kelaikan kendaraan.

“Kami lebih mengedepankan imbauan. Dengan imbauan maka kesadaran mereka akan lebih terbangun,” jelasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Aspada, sebuah perusahaan angkutan perkotaan, Eka Pria Surasa. Eka mengaku, saat ini dari 66 bus, ada 40 bus yang aktif dan melalui jalur 4 dan 15.

Untuk menambah kenyamanan para pengguna bus kota, pihaknya sudah memaksimalkan imbauan kepada para pengemudi untuk tidak berlaku ugal-ugalan di jalan.

Selain itu, pengecekan kelaikan kendaraan juga menjadi fokus perhatian agar tidak ditinggalkan para pengguna angkutan ini.

“Pengecekan kendaraan sudah rutin kami lakukan. Kami imbau kepada para pengemudi tidak ugal-ugalan, menggunakan seragam dan menjaga kenyamanan,” jelasnya.

Khusus untuk sejumlah bus kota yang dinilai tidak laik jalan, Suwaryanto, pengurus Aspada lainnya menyatakan, pihaknya telah meremajakan angkutan. Hal ini dilakukan sesuai dengan imbauan dari pihak Pemda DIY terkait keberadaan angkutan yang laik jalan. “Peremajaan sudah kami lakukan dan ini dilakukan secara bertahap,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya