SOLOPOS.COM - Stasiun Wates (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Areal taman yang terdapat di selatan Stasiun Wates menjadi tempat relokasi pedagang kios yang terdampak penataan kawasan stasiun. Kendati demikian, pemkab Kulonprogo masih melobi PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membangunkan kios sementara bagi pedagang di tempat yang disediakan.

Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro, mengungkapkan, sudah menetapkan lokasi relokasi sementara bagi pedagang kios Stasiun Wates sesuai dengan keinginan mereka. “Mereka kan minta tidak jauh-jauh dari stasiun,” ujarnya, Rabu (12/2/2014).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Kendati demikian, ia masih menunggu kepastian dari PT KAI terkait ketersediaan pembangunan kios sementara di lahan relokasi. PT KAI, kata dia, meminta waktu dua minggu untuk memutuskan hal tersebut. Sementara, para pedagang juga sudah diberitahu dan selama proses ini mereka masih diizinkan berjualan di areal stasiun.

Terkait nasib pedagang kios untuk jangka panjang, Pemkab Kulonprogo belum dapat mengambil keputusan, mengingat yang terpenting saat ini mencari solusi bagi pedagang kios selama penataan kawasan stasiun berlangsung.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo, Sri Hermintarti, menutuskan, saat ini hasil koordinasi Pemkab Kulonprogo dengan Kepala Daop VI sedang dilaporkan ke manajemen pusat PT KAI.

“Beberapa waktu lalu, Sekda sudah bertemu dengan Kepala Daop VI dan menjelaskan kalau pedagang tetap ingin berjualan di sekitar stasiun, sekalpun ada penataan,” tukasnya.

Diterangkannya, Daop VI belum dapat memberikan gambaran soal rencana penataan stasiun secara detail. Hanya saja, maksud dari penggusuran pedagang kios untuk memperluas areal parkir. Stasiun Wates termasuk kelas I, sehingga tidak boleh ada toko atau kios yang berada di dalamnya.

Kemungkinan, imbuhnya, lokasi relasi masih berada di sekitar Stasiun Wates, mengingat beberapa waktu lalu Dinas Pekerjaan Umum Kulonprogo melakukan pengukuran di areal tersebut dan diperkirakan dapat dibagi menjadi 12 kapling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya