SOLOPOS.COM - Tampak depan Stasiun Jebres (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pasar tradisional di kawasan Stasiun Solo Jebres bakal menjadi tulang punggung wisata cagar budaya di wilayah itu. Proyeksi tersebut menyusul kelanjutan penataan kawasan stasiun oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) tahun ini.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Endah Sitaresmi, mengatakan Stasiun Jebres akan menjelma menjadi destinasi wisata baru seiring pemugaran stasiun tahun 2014. Menurutnya, pengembangan wisata stasiun yang dibangun tahun 1884 ini harus didukung penataan kawasan di sekitarnya. “Wilayah di sekelilingnya harus menopang stasiun sebagai kawasan cagar budaya,” ujarnya saat ditemui wartawan di Loji Gandrung, Jumat (17/1/2014).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sejak 2012, Pemkot telah menganggarkan dana untuk mendukung penataan kawasan Stasiun Jebres. Penataan salah satunya dengan membuat jalur pejalan kaki dan shelter di ujung Jl Ledoksari menuju stasiun. Tahun ini, pihaknya berencana menitikberatkan penataan pada aspek sosiologis kawasan stasiun. Sita mengatakan pedagang pasar tradisional di sekitar Stasiun Jebres bakal diarahkan menjual palawija seperti konsep lawas pasar.

“Dulu Pasar Ledoksari menjadi tempat berdagang palawija dari luar daerah. Selain itu, kawasan ini menjadi jujugan para pengolah jamu. Tentu ini bisa menjadi ikon bila dikemas secara baik.”

Pihaknya segera berkomunikasi dengan Dinas Pengelolaan Pasar Solo ihwal rencana tersebut. Sebab, kini tak sedikit pedagang yang menjual barang dagangan umum seperti mie instan dan peralatan rumah tangga. Di kawasan stasiun terdapat tiga pasar tradisional yakni Ledoksari, Rejosari dan Jebres.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelestarian Benda dan Aset Bersejarah PT KAI, Ella Ubaidi, mengatakan Stasiun Jebres resmi didapuk sebagai stasiun wisata cagar budaya. Oleh karenanya, secara bertahap PT KAI akan memindahkan angkutan penumpang Jebres menuju Stasiun Purwosari. “Pemberangkatan penumpang di Jebres tidak dihilangkan, hanya dikurangi jumlahnya,” ujar dia.

Pihaknya menargetkan tahun ini wisata stasiun tersebut mulai terealisasi. Dana sebesar Rp400 juta telah dianggarkannya pada 2014 untuk menyokong pemugaran stasiun. Di sisi lain, pihaknya berencana membentuk zona komersial untuk menyokong pemeliharaan kawasan cagar budaya di sekitar stasiun. “Bentuknya mungkin pertokoan hingga mini museum. Yang jelas zona ini diperlukan untuk menjaga keberlangsungan cagar budaya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya