SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pembongkaran THR Sriwedari, Solo, Senin (22/1/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/SOLOPOS)

Warga meminta Pemkot sosialisasikan khususnya dampak lingkungan pembangunan Masjid Sriwedari.

Solopos.com, SOLO—Penghuni kawasan Sriwedari mempertanyakan dampak lingkungan dari proyek pembangunan Masjid Taman Sriwedari yang bakal segera dimulai, awal Februari 2018.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengagendakan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Taman Sriwedari, 5 Februari 2018. (baca: PENATAAN KOTA SOLO : Busri Dipertahankan di Sriwedari, Pelaku Usaha Lain Belum Jelas Nasibnya)

Ekspedisi Mudik 2024

Namun demikian, sejauh ini belum ada sosialisasi baik dari Pemkot Solo maupun panitia pembangunan masjid terkait dampak proyek terhadap lingkungan sekitar. Demikian disampaikan Ketua Paguyuban Rukun Santosa, Joko Sukamto, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (22/1/2018).

Paguyuban yang menaungi 29 pelaku usaha dan kebanyakan usaha kuliner di dalam Taman Sriwedari itu bakal terkena imbas proyek, salah satunya soal dampak lingkungan. Jarak kios milik anggota Paguyuban Rukun Santosa hanya dibatasi jalan setapak di dalam komplek Taman Sriwedari.

“Seperti masalah debu, suara bising, kemungkinan lalu lintas kendaraan berat, kami tidak tahu nanti seperti apa karena sejauh ini juga belum ada sosialisasi dari panitia,” kata Joko.

Menurut Joko, penghuni Taman Sriwedari baru didata dan diverifikasi kaitannya dengan rencana penataan.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com, di lahan bekas THR Sriwedari kini sudah rata dengan tanah. Lahan itu akan menjadi lokasi pembangunan Masjid Taman Sriwedari .

Akhir pekan lalu, pengelola THR Sriwedari akhirnya bisa menyelesaikan pembongkaran wahana permainan dan sejumlah bangunan di komplek tersebut, termasuk mushola. Perataan tanah Senin kemarin ditangani petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Disparta) Solo meminta manajemen THR Sriwedari menyelesaikan pembongkaran bangunan di lahan eks THR Sriwedari akhir Januari karena proyek pembangunan masjid akan dimulai awal Februari.

“Kebetulan mereka [THR Sriwedari] bisa selesai lebih cepat. Kemarin hari Minggu [21/1/2018], masih menyisakan tiga bangunan tiket box, nanti tinggal dibongkar oleh petugas DPUPR,” kata Kepala Disparta Solo, Basuki Anggoro Hexa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya