SOLOPOS.COM - Alat berat ikut dikerahkan saat kegiatan bersih-bersih kawasan Sriwedari Solo, Minggu (6/11/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Aryo Widyandoko, menjamin komunitas-komunitas yang selama ini beraktivitas di kawasan Taman Sriwedari tidak akan digusur dalam proses penataan kawasan tersebut.

“Oh harus [komunitas dipertahankan], harus tetap. Makanya itu nanti kami batasi, biar ada pedagang luar dan dalam taman. Untuk yang nanggung seperti [pedagang] buku nanti dibicarakan lagi,” terangnya kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Aryo mengatakan Disbudpar Solo memastikan komunitas-komunitas Sriwedari tak akan digusur. “Iya, iya. Selama saya menjabat saya garansi. Bila tak lagi menjabat pun saya suarakan,” tegasnya.

Aryo juga mengaku kenal dan akrab dengan komunitas-komunitas yang selama ini ada dan mengais rezeki di kawasan Sriwedari. “Wong ya kanca-kanca kabeh kok. Nanti kami dibantu ya saat penataan kawasan Sriwedari,” katanya.

Tapi dia mengaku belum mengetahui persis berapa jumlah anggota komunitas yang menggantungkan hidup di Sriwedari. Yang jelas, menurut Aryo, Pemkot Solo saat ini sedang fokus membersihkan Sriwedari agar tak kotor dan kumuh.

Baca Juga: 1.500 Orang Bersih-Bersih Kawasan Sriwedari Solo, Alat Berat Ikut Dikerahkan

Masterplan Penataan Sriwedari

Terlebih bila kotor dan dipenuhi rumput liar, kawasan Sriwedari akan dihuni nyamuk yang bisa mengancam kesehatan warga. Mengenai masterplan penataan kawasan Sriwedari Solo, Aryo mengaku masih menunggu teknis atau detailnya setelah tahapan pembersihan dan alokasi anggaran.

“Setahu saya memang menyentuh [komunitas]. Tapi ini Pak Wali Kota belum sampai ke sana kan,” urainya. Terpisah, Pembina Forum Komunitas Sriwedari (Foksri), BRM Kusumo Putro, berharap langkah bersih-bersih dan penataan kawasan Sriwedari oleh Pemkot Solo tetap memperhatikan keberadaan komunitas-komunitas yang ada.

Sebab mereka telah puluhan tahun menggantungkan hidup seperti dengan berjualan berbagai produk barang dan jasa di kawasan Sriwedari. Jumlah mereka, menurut Kusumo, mencapai ratusan orang. “Ada ratusan orang,” katanya.

Baca Juga: Eks Wali Kota Solo Rudy: sampai Titik Darah Penghabisan Sriwedari Milik Negara

Kusumo menyambut baik langkah berani Pemkot Solo yang dipimpin Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dengan membersihkan kawasan Sriwedari pada Minggu (6/11/2022) lalu. Langkah itu menegaskan kepemilikan lahan Sriwedari oleh rakyat.

“Setelah resik-resik Sriwedari, yang terpenting Pemkot Solo tetap memperhatikan para pedagang dan pelaku usaha yang sudah puluhan tahun berada di situ. Kami harap mereka tetap diberi tempat untuk menjalankan usaha,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya