SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim (kanan) menemui Pedagang Kaki Lima (PKL) Jl. Slamet Riyadi untuk menyerap aspirasi pedagang, Rabu (23/3/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Penataan PKL Solo mendapat penolakan sebagian PKL yang menilai tempat relokasinya tak layak.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning city walk Jl. Slamet Riyadi yang akan dipindah ke sisi selatan Stadion Sriwedari mengadu ke DPRD. Mereka mengadu karena lokasi tempat relokasi tidak layak ditempati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang pedagang minuman Mariyono, 38, mengatakan sebagai pedagang kecil sangat mendukung upaya Pemkot Solo merelokasi PKL disepanjang Jl. Slamet Riyadi. Namun, yang harus diperhatikan Pemkot sebelum merelokasi PKL harus lebih dulu memperbaiki lokasi yang baru.

“Lokasi yang akan kami tempati masih berupa gundukan tanah dan jika hujan banjir. Sampah dari TPS [Tempat Pembuangan Sampah] masih berserakan dimana-mana. Sangat tidak layak dijadikan lokasi PKL makanan,” ujar Mariyono saat ditemui wartawan disela inspeksi mendadak (sidak) DPRD Solo, Rabu (23/3/2016).

Mariyono mengatakan kalau lokasi relokasi itu tidak diperbaiki lebih baik bertahan di Jl. Slamet Riyadi. Persoalan kelayakan lokasi harus diperhatikan Pemkot jangan sampai pedagang direlokasi tetapi akhirnya tidak laku dan gulung tikar.

“Pemkot apakah mau bertanggungjawab memberikan ganti rugi pada PKL jika tidak laku berjualan dengan lokasi seperti itu. Masalah ini kaitannya dengan urusan perut,” kata dia.

Senada diungkapkan PKL lainnya, Kariman, 42. Menurut dia, berjualan di Jl. Slamet Riyadi sudah 32 tahun. Selama berjualan tidak mengganggu pengguna jalan. PKL yang berjualan selalu mematuhi peraturan Pemkot dan tidak pernah melanggar aturan tetapi entah kenapa direlokasi.

“Pedagang sebenarnya kurang begitu mengerti maksud dan tujuan Pemkot merelokasi PKL di Jl. Slamet Riyadi. Harapannya kami DPRD bisa membantu menyampaikan aspirasi warga kecil,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim, mengaku banyak menerima keluhan dari PKL di Jl. Slamet Riyadi setelah mendatangi mereka langsung di lapangan. Keluhan paling banyak masuk adalah soal lokasi relokasi PKL di belakang Stadion Sriwedari tidak layak.

“Lokasi ini [sisi selatan Stadion Sriwedari] tidak layak dijadikan PKL. Tidak mungkin pembeli makanan di tempat yang penuh dengan sampah,” kata dia.

Politisi asal PAN ini meminta Pemkot membuka diri mau menerima masukan dari pedagang terutama soal perbaikan fasiltas di lokasi relokasi. Sebelum lokasi itu diperbaiki PKL jangan direlokasi dulu.

“Jika Pemkot berencana membuat selter PKL Jl. Slamet Riyadi harus diperhatikan soal lahan. Jangan didirikan di tanah sengketa karena sumbernya dana dari APBD,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya