SOLOPOS.COM - Personel tim gabungan Pemerintah Kota Solo membongkar lapak PKL di Jl. Kolonel Sutarto, Jebres, Senin (23/1/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Penataan PKL Solo, petugas gabungan dari Pemkot membongkar paksa lapak PKL di Jl. Kolonel Sutarto.

Solopos.com, SOLO — Personel tim gabungan dari Dinas Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Solo membongkar paksa lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Kolonel Sutarto, Kelurahan Jebres, Jebres, Senin (23/1/2017) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di lokasi, personel tim gabungan membongkar lapak PKL di Jl. Kolonel Sutarto mulai dari arah barat atau simpang empat Panggung. Setelah membongkar lapak, petugas langsung mengangkut barang-barang milik PKL ke dalam mobil.

Barang-barang seperti meja, bangku, hingga atap seng tersebut diangkut petugas bukan untuk disita, melainkan diantar ke rumah PKL. Kasi Pembinaan PKL Dinas Perdagangan Solo, Didik Anggono, mengatakan Pemkot Solo telah memberikan surat peringatan (SP) hingga tiga kali kepada para PKL di Jl. Kolonel Sutarto agar tidak lagi berjualan pada pukul 05.00-17.00 WIB dan membongkar lapak mereka paling lambat pada Minggu (22/1/2017) kemarin. (Baca juga: Protes Relokasi, PKL Jl. Kolonel Sutarto Demo di Balai Kota)

Dia menyebut masih ada beberapa PKL yang belum membongkar lapak sehingga personel tim gabungan terpaksa turun tangan. “Pada hari ini kami ke lapangan ternyata masih ada meja, bangku, dan barang-barang lainnya yang belum dibongkar PKL. Kami datang untuk membantu pembongkaran dan pengangkutan barang mereka ke rumah masing-masing yang masih berada di wilayah Kota Solo,” kata Didik saat ditemui Solopos.com di sela-sela pembongkaran lapak.

Selanjutnya, saat dihubungi Senin siang, Didik menjelaskan personel tim gabungan hanya membongkar tujuh lapak milik PKL di Jl. Kolonel Sutarto pada Senin ini. Dia mengakui masih ada lapak PKL yang belum dibongkar petugas.

Dia menyampaikan personel tim gabungan bakal kembali ke Jl. Kolonel Sutarto pada Selasa (24/1/2017) pagi guna melanjutkan pembongkaran lapak PKL. Didik berharap PKL bisa membongkar lapak mereka secara mandiri.

Kabid PKL Dinas Perdagangan Solo, Bambang Jendro Hariyanto, mengatakan alasan PKL di Jl. Kolonel Sutarto tidak boleh lagi berjualan pada pagi hingga sore hari karena cenderung mengganggu aktivitas masyarakat umum. Keberadaan lapak PKL menghambat para pejalan kaki.

Lapak berdiri di trotoar bahkan sampai badan Jl. Kolonel Sutarto. Jendro menuturkan total ada 52 PKL yang berjualan di Jl. Kolonel Sutarto.

“Setelah ini kami tentu akan melakukan pengawasan. PKL tidak boleh berjualan pada pagi sampai sore hari. Mereka juga tidak boleh membangun lapak lagi. Alasan utama kami menertibkan PKL di Jl. Kolonel Sutarti yang pasti untuk mengembalikan fungsi trotoar bagi pejalan kaki. Alasan kedua, kami ingin menata estetika kota. Artinya, kota ini butuh tertib dan rapi,” jelas Jendro.

Jendro memastikan tidak ada penolakan atau perlawanan dari PKL yang lapaknya dibongkar. Pada Rabu (11/1/2017) lalu, puluhan PKL di Jl. Kolonel Sutarto sempat menggeruduk Balai Kota Solo untuk memprotes kebijakan Pemkot yang melarang mereka berjualan pada pagi hari.

Menurut dia, PKL sudah paham posisi mereka yang salah dengan berjualan di jalur pedestrian. Salah satu PKL di Jl. Kolonel Sutarto, Acep Hidayat, 47, menyesalkan kebijakan Pemkot yang tetap tidak memperbolehkan PKL berjualan pada pagi hingga sore hari.

Dia juga kecewa dengan langkah Pemkot membongkar lapak milik PKL. Acep mengaku berjualan di tepi Jl. Kolonel Sutarto sejak 2007 lalu. Dia berharap Pemkot membuatkan selter di Jl. Kolonel Sutarto untuk PKL.

“Kami jelas tidak mau pindah ke Pasar Pucangsawit atau Pasar Panggungrejo. Saya yakin dagangan kami tidak laku apabila berjualan di dalam pasar. Saya akan tetap berjualan di Jl. Kolonel Sutarto. Kalau tidak boleh pakai tenda, saya mau berjualan pakai becak. Gerobak saya tidak punya. Pemerintah tidak memberikan apa-apa,” jelas Acep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya