SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima(PKL) berjualan makanan di kawasan citywalk, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Selasa (15/3/2016). Pemkot Solo akan merelokasi PKL di kawasan citywalk ke sisi selatan Sriwedari pada 1 April 2016. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan PKL Solo, selter selatan Stadion Sriwedari akan menggunakan anggaran APBD Perubahan.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo berencana membangun selter di sisi selatan Stadion Sriwedari di APBD Perubahan (APBD-P). Selter dibangun untuk pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning city walk Jl. Slamet Riyadi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala DPP Subagiyo mengatakan relokasi pedagang ke sisi selatan Stadion Sriwedari tetap berjalan sesuai jadwal. Pemkot tetap akan merelokasi PKL gerobak kuning ke sisi selatan Stadion Sriwedari Pemkot meminta pedagang tak lagi beraktivitas di city walk per 1 April nanti.

“Kami tidak bisa lagi memberi kelonggaran. PKL per 1 April harus  tetap pindah, meski mereka menolak,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (21/3/2016).

Subagiyo mengatakan pedagang sementara akan menggunakan gerobak lama untuk berjualan di lokasi baru. DPP nantinya akan mengajukan anggaran di APBD Perubahan untuk pembangunan selter bagi pedagang. “Mudah-mudahan disetujui DPRD. Kalau tidak bisa di Perubahan, kami akan ajukan di APBD 2017,” katanya.

Selain itu, Subagiyo mengatakan akan berupaya mencari bantuan corporate sosial responsibility (CSR) seperti pembangunan selter bagi PKL di Jl. Supomo. Dengan harapan pembangunan selter di sisi selatan Sriwedari bisa secepatnya direalisasikan. Subagiyo tidak ingin pembangunan selter terganjal gara-gara persoalan anggaran. Namun demikian, Subagiyo belum bisa memastikan kapan pembangunan selter direalisasikan. Begitu pula kebutuhan anggaran pembangunan selter, Subagiyo belum menghitungnya. Pihaknya segera menyusun detail engineering design (DED) sebagai tahapan awal rencana pembangunan selter.

“Secepatnya harapan kita dibangun selter. Nanti keberadaan PKL bisa sejalan dengan operasional Museum Keris,” katanya.

Ditanya soal status lahan Sriwedari yang kini masih bersengketa, Subagiyo memastikan pembangunan selter tidak dibangun di atas lahan sengketa. Selter akan dibangun di tanah hak pakai (HP) Pemkot Nomor 40. “Jadi tidak masalah dibangun di sana,” katanya.

Mengenai persoalan genangan air dan sampah, Subagiyo berjanji segera menyelesaikannya. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). “Nanti kita akan pilih tempat yang tidak ada genangan,” kata Subagiyo.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan relokasi PKL gerobak kuning sejalan dengan rencana Pemkot melakukan penataan kawasan city walk. Penataan ini meliputi pembongkaran city walk dari Purwosari hingga Sriwedari yang akan dikerjakan pada tahun ini.

“Penataan city walk akan segera dimulai, sehingga daerah itu harus steril dari PKL. Karena akan ada pengerukan dan pengerjaan lainnya,” katanya.
Diketahui penertiban PKL gerobak kuning sudah direncanakan Pemkot sejak tahun lalu. Para PKL  diminta meninggalkan city walk pada November tahun lalu, namun karena pedagang minta keringanan waktu satu bulan, maka relokasi pun urung dilakukan. Hal serupa terulang sebanyak tiga kali, hingga DPP pun memberikan batas waktu 1 April bagi pedagang untuk pindah ke lokasi yang sudah disediakan, yakni di sisi selatan Stadion Sriwedari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya