SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Penataan PKL barang antik di Kota Lama Semarang segera direlokasi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Puluhan pedagang kaki lima (PKL) barang kuno atau barang antik di kawasan Kota Lama Semarang segera direlokasi menyusul penataan kawasan sarat bangunan cagar budaya itu. “Beberapa waktu lalu, kami sudah bertemu dengan Pak Gubernur [Ganjar Pranowo] mengenai peminjaman gudang,” kata Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Selasa (11/10/2016).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Hal itu diungkapkannya di sela-sela peninjauan dua gudang Dinas Pendidikan Jawa Tengah di kawasan Kota Lama Semarang yang rencananya bakal dipakai sebagai tempat relokasi PKL barang kuno dan antik. Selama ini, ada dua kelompok pedagang yang menjajakan barang kuno dan antik di Kota Lama, yakni Paguyuban Pedagang Barang Seni (Padangrani) dan Komunitas Klithikan Antik Kota Lama (Kokakola).

Ekspedisi Mudik 2024

Pedagang yang tergabung dalam Padangrani menempati sekitar Taman Srigunting, sementara Kokakola sebelumnya menempati lokasi sama tetapi sudah pindah ke eks-Hotel Jansen yang masih di Kota Lama.

Ita, sapaan akrab Hevearita mengatakan Gubernur Jateng sudah mengizinkan peminjaman gudang Disdik Jateng yang berjumlah dua bangunan, masing-masing seluas 900 m2 dan 600 m2. “Sudah ada lampu hijau, demikian pula dengan kepala dinasnya [Disdik Jateng]. Makanya, ini tinjauan ke sini untuk ‘itung-itungan’ mengenai lokasi penempatan PKL di dua gudang ini,” katanya.

Rencananya, kata Ita yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, PKL yang direlokasi ke gudang itu hanya Padangrani, namun tidak menutup kemungkinan Kokakola juga diajak. “Nanti kan ada dua gudang. [Jumlah] PKL Padangrani hanya 21 pedagang. Dengan luas gudang sekitar 900 m2 dan 600 m2, kalau hanya diisi 21 lapak kan ngglondang [masih lapang],” katanya.

Maka dari itu, kata dia, Padangrani akan ditempatkan di satu gudang dikombinasi dengan PKL-PKL lain, seperti kuliner kering, distro, sementara gudang satunya dipakai Kokakola dikombinasi PKL lainnya. “Targetnya, pedagang sudah bisa masuk sebelum Desember 2016. Setelah ini, Disdik Jateng akan melakukan proses administrasi, dan sebagainya. Semakin cepat, tentunya semakin baik,” pungkas Ita.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Jateng Tri Handoyo yang ditemui di lokasi menjelaskan dua gudang itu selama ini dipakai untuk menyimpan aset-aset dan dokumen pendidikan. “Sudah lama sekali dipakai Disdik. Sejak saya masuk jadi PNS, sudah dipakai gudang ini. Ada yang dipakai menyimpan buku, dan sebagainya. Kalau gudang yang satunya barang-barang bekas,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya