SOLOPOS.COM - Penanaman 750 pohon di tepi sungai wilayah Desa Tegalsambi, Tahunan, Jepara, Jateng, Jumat (23/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Istimewa-Humas Pemkab Jepara)

Penataan PKL Bugangan dinilai belum layak dilakukan karena lapak Pasar Klithikan belum siap.

Semarangpos.com, SEMARANG — Para pedagang kaki lima (PKL) dan perajin di kawasan Bugangan yang termasuk bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang menganggap penataan PKL setempat belum layak dilakukan karena lapak di Pasar Klithikan Penggaron sebagai tempat relokasi  belum siap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami siap dipindah, tetapi tempatnya [relokasi] harus siap ditempati. Kalau masih berupa los, bagaimana kami nyaman mencari rezeki?” tanya Ketua Paguyuban Bina Warga Bugangan Semarang Sulaeman di Semarang, Jumat (23/2/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Hal tersebut diungkapkannya saat beraudiensi dengan Komisi B DPRD Kota Semarang mengenai keluhan tempat relokasi di Pasar Klithikan Penggaron yang ternyata belum siap ditempati. Para PKL di bantaran Sungai BKT terdiri atas banyak kelompok, salah satunya di kawasan Bugangan yang didominasi para perajin peralatan dari logam, seperti dandang, oven roti, kompor, dan berbagai peralatan dapur lain.

Mereka menagih janji Dinas Perdagangan Kota Semarang yang menyiapkan tempat untuk berdagang di tempat relokasi, tetapi ternyata masih berupa los tanpa penyekat sehingga membuat mereka tidak nyaman menempatinya. “Kalau kami disuruh bikin sekat-sekat sendiri bisa sampai Rp10 juta biayanya. Padahal, kami harus merintis dari awal untuk memulai usaha di tempat baru,” kata ketua paguyuban yang menaungi sebanyak 776 perajin itu.

Menurut dia, para PKL sebenarnya tidak masalah kapan saja dipindahkan ke lokasi baru, tetapi tempat relokasinya harus disiapkan secara baik dan layak untuk berdagang sebagaimana pernah dijanjikan Dinas Perdagangan. “Bangunannya masih terbuka seperti itu, bagaimana nanti dengan barang-barangnya. Apa tidak rawan hilang karena masih berupa los? Makanya, kami minta Dinas Perdagangan untuk menyiapkannya terlebih dulu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Agus Riyanto Slamet mengatakan Dinas Perdagangan wajib untuk menyiapkan tempat relokasi terlebih dulu sebelum meminta para pedagang untuk pindah ke lokasi baru. “Tempat bagi para perajin di Bugangan itu wajib disiapkan terlebih dahulu, baru mereka dipindah ke Pasar Klithikan Penggaron. Kalau belum siap, jangan dipindah dulu,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya