SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar Pucangsawit Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Penataan pedagang pasar Pemkot yang merencanakan pemindahan pedadang Sunday market ke CFD Ir. Juanda diharapkan berdampak positif.

Solopos.com, SOLO – Pedagang kaki lima (PKL) di depan Pasar Pucangsawit, Jebres menanggapi positif terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggunakan car free day (CFD) Ir. Juanda sebagai salah satu alternatif relokasi pedagang Sunday Market Manahan. Bahkan, mereka berharap pemindahan itu bisa meramaikan Pasar Pucangsawit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti yang diungkapkan salah satu PKL yang berjualan es kelapa muda, Suyamti, 65, saat ditemui wartawan di kiosnya, Rabu (25/5/2016). Menurutnya, Pasar Pucangsawit yang diresmikan sejak lima tahun lalu hanya dihuni beberapa pedagang. Dari puluhan kios yang ada di pasar itu, kini hanya dihuni sekitar 12 pedagang.

“Sebenarnya pasarnya bagus, tetapi saya tidak tahu mengapa sepi. Saat ini yang berjualan hanya sekitar 12 pedagang di antaranya toko kelontong, penjual daging ayam, penjual sayur, penjual makanan kecil, penjahit, dan warung makan. Sedangkan saya berjualan di depan pasar,” katanya yang merupakan PKL pindahan dari kawasan Taman Makam Pahlawan itu.

Menurutnya, tidak semua pedagang berjualan hingga sore. Pedagang sayur dan daging ayam hanya berjualan sampai pukul 08.00 WIB, sedangkan toko kelontong hanya sampai siang hari. “Kalau siang sampai sore semakin sepi,” tuturnya.

Meskipun di depan pasar ramai oleh PKL pindahan dari kawasan Taman Makam Pahlawan sejak dua tahun lalu, tetapi belum bisa menarik pedagang baru untuk berjualan di dalam pasar. Adanya rencana relokasi PKL Sunday Market Manahan membuatnya berharap bisa meramaikan Pasar Pucangsawit.

“Saya sudah mendengar informasi rencana relokasi PKL dari petugas pasar [Dinas Pengelolaan Pasar] yang setiap hari menarik retribusi. Saya malah senang kalau PKL di Sunday Market Manahan dipindah ke CFD Pucangsawit. Siapa tahu bisa meramaikan pasar yang sudah lama sepi pedagang,” imbuh Suyamti.

Hal senada juga diungkapkan PKL yang berjualan Tahu Kupat, Rosiati, 38, yang juga menempati kawasan depan Pasar Pucangsawit. “Kalau ramai pedagang, malah bisa menarik banyak pengunjung CFD. Sekaligus bisa meramaikan Pasar Pucangsawit yang sepi pedagang,” tuturnya, Rabu.

Menurutnya, banyak pembelinya yang kecewa ketika berkunjung ke Pasar Pucangsawit. Padahal, lanjut dia, mayoritas adalah orang luar Solo yang ingin mencari oleh-oleh.

“Orang yang mampir makan dan minum di kawasan PKL Pucangsawit mayoritas dari luar kota. Ada juga yang sekaligus ingin membeli oleh-oleh di pasar, tetapi mereka kecewa karena tidak ada pedagang yang berjualan. Kalau PKL Sunday Market Manahan direlokasi ke Pucangsawit, mungkin bisa menarik pedagang baru yang ingin berjualan di pasar,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya