SOLOPOS.COM - Warga melintasi kawasan parkir di sisi utara Pasar Gede Solo, Senin (18/1/2016). Dishubkominfo Kota Solo merencanakan pembangunan gedung parkir dua lantai di kawasan tersebut untuk menyelesaikan masalah lahan parkir setelah penataan koridor Pasar Gede. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, Dishubkominfo mengotot tetap membangun gedung parkir, meski DPRD mengancam tak beri anggaran.

Solopos.com, SOLO–Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perparkiran Kota Solo ngotot pembangunan gedung parkir Pasar Gede dan kawasan Sriwedari dibangun pada tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

UPTD Perparkiran akan mengajukan anggaran Rp12 miliar di APBD Perubahan (APBD-P) 2016, meski ada penolakan dari kalangan DPRD. Kepala UPTD Perparkiran Solo M. Usman menyatakan siap beraudiensi dengan DPRD ihwal rencana pembangunan gedung parkir tersebut. Sebelumnya, kalangan DPRD berencana menolak pengajuan anggaran untuk pembangunan gedung parkir di Pasar Gede dan Sriwedari. Dewan menilai gedung parkir belum dibutuhkan. Selain itu belum ada kajian matang terkait pembangunan gedung parkir tersebut.

“Wajar saja kalau Dewan belum setuju karena kami juga belum audiensi ke sana. Kajian sekarang masih digodok oleh tim. Jadi teman-teman DPRD belum tahu output pembangunan gedung parkir itu,” kata Usman ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (11/5/2016).

Usman berjanji akan memaparkan hasil kajian pembangunan gedung parkir Pasar Gede dan Sriwedari ke DPRD. Usman menargetkan kajian pembangunan gedung parkir rampung paling lambat Juli mendatang. Usman berdalih kajian tidak bisa dilakukan tergesa-gesa, dibutuhkan ketelitian dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

“Jumat nanti rencana tim dari Jakarta akan melakukan kajian itu. Sementara ini kan kajian baru dilakukan tim lokal,” katanya.

Usman mengatakan hasil kajian nantinya akan dipaparkan ke DPRD. Usman akan meminta masukan dari DPRD terkait rencana pembangunan gedung parkir, sebelum mengajukan anggaran di APBD-P. Usman berencana mengajukan dana Rp12 miliar untuk pembangunan kedua gedung parkir itu. Usman menilai pembangunan gedung parkir mendesak direalisasikan. Mengingat, tingkat pertumbuhan kendaraan di Kota Solo merujuk data Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Solo mencapai 1.000 unit kendaraan baru per pekan. Konsekuensi yang dihadapi adalah keterbatasan ruang parkir. Pemkot harus menyediakan kantong-kantong parkir untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kalau kita bebankan parkir di jalan, yang dirugikan pengguna jalan karena kelancaran lalu lintas terganggu. Pilihan lainnya juga harus menyediakan transportasi umum,” katanya.

Lebih lanjut Usman mengatakan gedung parkir Pasar Gede akan dibangun di sisi timur pasar. Sedangkan, gedung parkir di Sriwedari akan dibangun di sisi selatan Stadion Sriwedari. Kemudian di 2017, Pemkot akan melanjutkan pembangunan gedung parkir di tiga lokasi, yakni di atas Kali Pepe tepatnya di belakang BRI yang nantinya akan terintegrasi dengan taman parkir Jl. Mayor Kusmanto, halaman Balai Kota, serta RSUD Solo. “Gedung parkir akan dilengkapi sertifikat layak fungsi (SLF) dari Dinas Tata Ruang Kota,” tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Yosca Herman Soedrajat mengatakan gedung parkir akan terintegrasi satu sama lain. Di kawasan Sriwedari, gedung parkir akan dibangun dua lantai dan bakal terintegrasi dengan selter pedagang kaki lima (PKL) city walk yang direlokasi di sisi selatan Stadion Sriwedari.  Pembangunan gedung parkir, menurutnya, mendesak direalisasikan guna mengantisipasi kekurangan lahan parkir di Pasar Gede dan Sriwedari. Selain itu pembangunan gedung parkir sebagai tindak lanjut penataan kawasan Pasar Gede maupun Sriwedari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya