SOLOPOS.COM - Petugas Dishubkominfo menunjukkan alat parkir profresif elektronik kepada juru parkir dalam sosialisasi penerapan parkir progresif elektronik, Rabu (9/9/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, potensi PAD akan hilang seiiring pelarangan parkir kendaraan di Jl. Slamet Riyadi.

Solopos.com, SOLO--Potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi parkir senilai Rp300 juta per tahun akan hangus ketika kebijakan pelarangan kendaraan parkir di sepanjang Jl. Slamet Riyadi diterapkan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, M. Usman, mengatakan saat ini ada 485 lokasi yang menjadi sumber PAD dari retribusi parkir. Sedangkan di Jl. Slamet Riyadi merupakan salah satu lokasi yang menjadi sumber retribusi cukup tinggi dibandingkan lokasi lain.

Usman menyampaikan jika kebijakan pelarangan parkir di Jl. Slamet Riyadi tersebut diterapkan tentu akan mengurangi jumlah pendapatan retribusi parkir. Tetapi, hal itu tidak menjadi persoalan karena dengan penerapan kebijakan itu lokasi tersebut akan semakin tertib.

“Selain Jl. Slamet Riyadi, sumber retribusi parkir paling besar yakni di wilayah Singosaren, Pasar Klewer, dan Pasar Gede. Tempat ini menjadi salah sumber utama karena merupakan pusat keramaian yang ada di Solo,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (9/10/2015).

Usman menambahkan saat ini ada sekitar 100 lokasi baru yang menjadi sumber retribusi. Namun, lokasi baru ini tidak bisa langsung ditarik retribusi karena harus menunggu maping dan pendataan pada tahun depan. Lokasi baru itu rata-rata restoran dan berbagai toko.

“Kami tidak bisa langsung menarik retribusi di lokasi baru. Untuk itu, meski dilihat banyak titik potensial, ternyata titik tersebut belum bisa menambah pendapatan,” kata dia.

Lebih lanjut, tahun ini target PAD dari sektor retribusi parkir senilai Rp3,5 miliar, target ini naik dari tahun lalu senilai Rp3,3 miliar. Hingga September, realisasi PAD tersebut mencapai 85,31% atau sekitar Rp2,985 miliar.

Pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai seperti tahun sebelumnya.

Menurut Usman, tahun ini realisasi parkir cukup berat karena ada beberapa lokasi yang potensi justru tidak maksimal. Dia mencontohkan seperti di Pasar Klewer sebelum kebakaran menjadi salah satu andalan Dishubkominfo dalam pemenuhan target, tetapi setelah terjadi kebakaran potensi di wilayah itu menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya