SOLOPOS.COM - Pengguna jasa parkir membayar karcis di loket keluar Stasiun Purwosari, Solo, Senin (16/5/2016). Pengguna jasa parkir mengeluhkan rencana kenaikan tarif yang akan diterapkan pada 1 Juni mendatang. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan parkir Solo, pengelola parkir di stasiun mengklaim sudah mempertimbangkan aspirasi pengguna KA.

Solopos.com, SOLO–PT Reska Multi Usaha selaku pengelola jasa parkir stasiun menyatakan penyesuaian tarif parkir progresif di Solo Balapan dan Purwosari sudah mempertimbangkan aspirasi pengguna jasa kereta api. Penetapan tarif baru di kedua stasiun utama Kota Bengawan rencananya diterapkan bulan ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tarif parkir baru di Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Purwosari setelah penyesuaian untuk sepeda motor ditetapkan senilai Rp2.000 untuk dua jam pertama. Kenaikan setiap jam dihitung Rp1.000. Tarif maksimal per hari ditetapkan Rp5.000. Kelebihan tarif parkir lebih dari satu hari dikenakan tarif maksimal dua hari dan seterusnya.

Sedangkan tarif untuk mobil, ditetapkan senilai Rp3.000 untuk dua jam pertama. Kenaikan setiap jam dikenakan tambahan Rp1.000. Tarif maksimal per hari ditetapkan Rp10.000. Kelebihan tarif parkir lebih dari satu hari dikenakan tarif maksimal dua hari.

Junior Manager PT Reska Multi Usaha Area III, Richard Luluk Kuncahyo, mengemukakan rencana penyesuaian tarif parkir di Stasiun Solo Balapan dan Purwosari telah direncanakan sejak April lalu. “Instruksi dari manajemen pusat sejak April. Tapi urung langsung ditetapkan. Kami menunggu respons masyarakat saat sosialiasi. Bulan ini rencananya ditetapkan,” terangnya kepada Solopos.com, Selasa (17/5/2016).

Richard mengatakan tarif parkir baru yang sudah disosialisasikan disebut telah mengakomodasi  kepentingan jasa pengguna kereta api. “Usulan direksi tarif maksimal untuk sepeda motor Rp10.000/hari sedangkan untuk mobil diusulkan Rp20.000/hari. Tarif yang sekarang separuh dari usulan. Itu sudah mempertimbangkan keberatan warga juga,” paparnya.

Pengelola jasa parkir yang membawahi 20 stasiun mulai dari Sragen-Slawi ini menyebut besaran tarif yang ditetapkan di stasiun utama Kota Bengawan lebih murah dibandingkan wilayah lain seperti Jogja. Dia menegaskan perusahaannya tidak melanggar peraturan daerah tentang retribusi daerah.

“Di perda retribusi sudah disebutkan pengelola parkir boleh menetapkan tarif parkir progresif. Kami tidak melanggar aturan. Tarif juga sudah disesuaikan dan wajar dengan tempat lain di Solo. Masih lebih murah dibandingkan mal atau tempat yang menetapkan tarif progresif. Solo secara perhitungan kami berikan lebih murah dibandingkan wilayah lain,” jelasnya.

Menurut Richard, pihaknya melakukan penyesuaian tarif parkir di Solo untuk mengimbangi biaya operasional seperti sewa lahan, gaji karyawan, membayar tagihan listrik, perawatan mesin parkir elektronik, yang sudah lebih dulu naik. Selain itu, kenaikan tarif parkir juga untuk mengantisipasi oknum pengguna jasa parkir yang memanfaatkan tarif flat untuk menitipkan kendaraan selama berhari-hari.

“Kami mendapati oknum yang memanfaatkan tarif parkir ini untuk menitipkan kendaraan di stasiun selama berhari-hari sebagai garasi murah. Banyak pengguna jasa parkir lain yang akhirnya tidak kebagian tempat. Kami ingin mengantisipasi kasus seperti itu agar fasilitas di stasiun bisa benar-benar dimanfaatkan pengunjung seadil-adilnya. Tidak dimonopoli oknum tertentu,” ungkapnya.

Disinggung soal usulan sejumlah pengguna jasa kereta api yang menghendaki adanya tarif parkir langganan, Richard mengungkapkan perusahaannya menyatakan kesediaan untuk memberikan tarif khusus bulanan.

“Kami siap berikan tarif parkir khusus member yang hitungannya jauh lebih murah. Tarifnya Rp90.000/bulan untuk sepeda motor dan Rp350.000/bulan untuk mobil. Pengguna jasa yang berminat bisa mengontak koordinator parkir di Stasiun Purwosari atau Solo Balapan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya