SOLOPOS.COM - Yayasan Kristen Kalam Kudus Rayakan Ulang Tahun ke-40 di Monjari

Penataan Monjari, pembangunan taman monumen Banjarsari tak sesuai usulan yang disampaikan ke DPRD.

Solopos.com, SOLO--Kalangan DPRD Solo menilai pembangunan taman Monumen Banjarsari (Monjari) tidak sesuai dengan usulan awal yang disampaikan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo. Pembangunan tersebut juga dianggap tidak ramah lingkungan lantaran menebang banyak pohon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Komisi II DPRD Solo, Supriyanto, menyayangkan realisasi pembangunan Taman Monjari yang tidak sesuai usulan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Konsep awal pembangunannya ada empat segmen sasaran. Ada taman edukasi, bunga, bermain, dan olahraga. Tapi tidak dilaksanakan. Pintu masuk juga harusnya paving agar lebih alami. Kami akan menegur DKP,” tegasnya saat menggelar inspeksi mendadak dengan jajaran Komisi II di Taman Monjari, Senin (31/8/2015).

Legislator Fraksi Demokrat Nurani Rakyat itu juga menyoroti urgensi penebangan pohon untuk pembangunan jalur pedestrian melingkar di seputar Monumen 45 tersebut. “Penebangan pohon ini konsepnya jelas berbeda dengan konsep awalnya. Itu jelas merusak ekosistem. Kami kecewa dengan realisasi pembangunan Rp3,3 miliar yang tidak sesuai dengan usulan Rp3,5 miliar lalu,” ujarnya.

Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno, menambahkan konsep pembangunan dengan mengorbankan pohon, menurut dia, kontraproduktif dengan kebijakan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo yang ingin menggenjot luasan ruang terbuka hijau hingga 30%.

“Menurut perhitungan ada 67 pohon yang akan dipotong untuk jalur pedestrian. Harusnya bisa diakali. Apakah diberi pembatas lingkaran di sekeliling pohon atau cara lainnya. Jangan ada satu pohon pun ditebang,” katanya.

Sukasno menyarankan proyek pembangunan Monjari juga memberi perhatian khusus pada drainase. “Biasanya drainase jarang diperhatikan. Kalau tidak diperhatikan dari sekarang, air bisa tergenang. Sayang, taman sudah bagus tapi ada genangan air di mana-mana nantinya,” pesannya.

Sementara itu, Direktur PT Setia Darma Solo, Irawan Djoko Rahardjo, selaku kontraktor proyek pembangunan Taman Monjari, menuturkan sesuai desain yang diberikan DKP, proses pembangunan mustahil dilakukan tanpa menebang pohon. “Kalau melihat desain pedestrian yang melingkar, mustahil kalau tidak menebang pohon sama sekali. Paling tidak ada 10 dari 67 pohon yang akan kami tebang,” jawabnya.

Irawan menjelaskan bila tidak ada kendala nonteknis rencana pembangunan tahap pertama Taman Monjari bisa rampung selama 120 hari. “Tanpa kendala nonteknis seperti larangan penebangan pohon, saya optimistis bisa selesai sesuai target. Setelah ini kami lanjutkan pemasangan paving dan grassblock,” ungkapnya.

Secara terpisah, Kepala DKP Solo, Hasta Gunawan, menampik adanya perbedaan konsep pembangunan dari usulan yang disampaikan kepada DPRD Solo. “Konsep tidak ada yang diganti. Pembangunan ini bertahap. Kalau soal empat segmen, nanti akan dikerjakan di tahap selanjutnya. Awal pembangunan ini, baru menggarap jalur pedestrian dan sebagian segmen permainan,” jelasnya ketika dihubungi Solopos.com, Senin sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya