SOLOPOS.COM - Suasana di Malioboro, Jogja saat Idulftri 1438 Hijriah, Minggu (25/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/I Ketut Sawitra Mustika)

Penataan Malioboro, opsi menyadarkan pengunjung jadi prioritas.

Harianjogja.com, JOGJA — Sempat geram dan mewacanakan ketegasan pemberian sanksi terkait kembali kumuhnya kawasan pedestrian Malioboro, pemerintah DIY mulai melunak. Untuk menyikapi hal itu, mereka berupaya untuk tidak menerapkan sistem sanksi ketat lagi, melainkan lebih pada penyadaran secara personal dan kelompok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Soal Sanksi, Pemerintah Melunak
Kepala Bidang Cipta Karya DPUP ESDM DIY Muhammad Mansyur memang sempat menyayangkan kembali kotornya kawasan pedestrian yang direnovasinya pada kegiatan revitalisasi tahap pertama lalu. Hal itu menurutnya tak lepas dari perilaku masyarakat di sekitar Malioboro sendiri.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ya bisa dilihat seperti ini [lubang perangkap lemak]. Ini harus dibersihkan rutin dan ini seharusnya kewajiban mereka [PKL], jangan cuma menunggu kami,” ucap Mansyur saat mendamping petugasnya melakukan pembersihan saluran penampung lemak sisa makanan di kawasan pedestrian Malioboro, Jumat (11/8/2017) pagi.

Ia berharap, kegiatan pembersihan yang dilakukan petugasnya itu bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk turut menjaga kebersihan. Setidaknya, hal itulah yang menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. “Kalau tak ingin diberi sanksi, masyarakat [pedagang] harus ikut menjaga kebersihan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya