SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja melanjutkan pembongkran trotoar Malioboro. Pengerjaan ini ditargetkan usia H-7 lebaran nanti. (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Penataan Malioboro belum dapat berjalan 100%.

Harianjogja.com, JOGJA — Upaya pemerintah untuk menjadikan kawasan Malioboro sebagai jalur khusus untuk pejalan kaki tak luput dari kendala. Petugas pelaksana proyek penataan kawasan Malioboro kerap menemui adanya kendaraan bermotor nekat parkir maupun melintas di atas jalur pedestrian yang kini dalam proses pembangunan.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Manajer Proyek Revitalisasi Kawasan Malioboro Tahap I Eri Purnomo Listiyanto mengakui, berkali-kali ia masih menemukan adanya orang yang nekat memarkir motornya di atas pedestrian yang kini tengah dibangun. Padahal, berulang kali pihaknya membuat imbauan agar tidak melintasi atau memarkir kendaraan bermotor di pedestrian. Ia menegaskan, tidak ada toleransi sedikitpun untuk kendaraan bermotor berada di atas pedestrian, bahkan milik aparatur negara sekalipun.

“Saat ini sudah tidak boleh, lewat [atau parkir] di tengah [pedestrian], siapapun, entah polisi, tentara, tetap tidak boleh. Wingi aku bar [kemarin itu saya habis] padu [berdebat dengan orang yang membawa motor di pedestrian], tetapi akhirnya dianya minta maaf,” terang Eri, Minggu (18/9/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya