SOLOPOS.COM - Petugas Dishubkominfo Kota Solo dan polisi, memberikan pengarahan kepada warga saat sosialisasi pengalihan jalur searah di Jl. Kapten Pattimura, Solo, Senin (5/10/2015). Mulai 5 Oktober 2015 ruas jalan tersebut dirubah satu arah timur ke barat dari pagi hingga sore untuk mengurai kepadatan lalu lintas. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan lalu lintas Solo, warga mengaku pemberlakuan satu arah Jl. Pattimura masih ada kendaraan yang nekat melawan arus.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah warga yang tinggal di sepanjang Jl. Pattimura meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengaji ulang pemberlakuan jalan searah di Jl. Pattimura, Serengan. Hal itu terjadi karena masih banyak kendaraan yang nekat melawan arus.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah seorang warga Soleh Suroni, mengatakan pemberlakuan jalan searah di Jl. Pattimura (Ngeblak-Dawung) hingga Jl. Pangeran Wijil (Pringgolayan) yang berlaku mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB perlu dikaji ulang. Pemberlakukan jalan searah itu sudah berlangsung sekitar lima bulan ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pemberlakuan jalan searah belum begitu efektif padahal sudah banyak rambu lalu lintas dipasang untuk sosialisasi ke warga ,” ujar Soleh saat ditemui Solopos.com di Jl. Pattimura, Senin (15/2/2016).

Soleh mengatakan setiap pagi masih banyak kendaraan roda dua melawan arus. Jumlah kendaraan yang melawan arus bertambah banyak pada hari Minggu dari pagi sampai siang. Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) tidak ada yang memperingatkan sehingga jumlah kendaraan yang melanggar semakin banyak.

“Pemkot harus mengkaji ulang pemberlakukan jalan searah di Jl. Pattimura kalau kondisinya seperti ini,” kata dia.

Banyaknya kendaraan yang melanggar arus, kata dia, sangat membahayakan pengguna jalan. Kendaraan yang nekat melawan arus menyebabkan terjadinya kecelakaan antara sepeda motor dan mobil. Akibat kecelakaan tersebut pengendara sepeda motor mengalami luka berat. Kejadian itu terjadi pada awal Januari.

“Kami memita pemkot menindak tegas kendaraan yang melanggar arus. Kalau tidak ada tindakan lebih baik jalan dikembalikan menjadi dua arah seperti semula,” ujar dia.

Senada diungkapkan warga lainnya, Sukino. Menurut dia, warga menudukung penuh rencana Pemkot menerapkan jalur searah di Jl. Pattimura. Namun, jika penerapan jalan searah ini hanya setengah hati lebih baik dikembalikan menjadi dua arah.

“Jl. Pattimura merupakan jalan padat penduduk sehingga kami meminta Pemkot bertindak tegas menertibkan pelanggaran lalu lintas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya