SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung tampak mencoba memancing ikan di pinggir laguna Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (22/2/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Penataan Kulonprogo di Pantai Glagah perlu dievaluasi.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Menurut Kepala Disparpora Kulonprogo, Krissutantoo, Pemkab Kulonprogo perlu memperbarui sejumlah regulasi terkait pemanfaatan kawasan Pantai Glagah sebagai ruang usaha dan wisata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya dengan mengukur ulang batas sempadan pantai yang ditentukan minimal 100 meterdari titik pasang tertinggi. Hal itu nantinya berpengaruh terhadap penempatan dan penataan fasilitas umum di sekitar pantai, seperti warung makan dan aneka wahana permainan. Dia juga berpendapat jika diperlukan upaya pengerukan pasir di laguna untuk mengatasi pendangkalan yang terus bertambah.

Saat ini, tingginya kunjungan wisatawan ke Pantai Glagah cenderung hanya terjadi pada akhir pekan dan masa liburan. Evaluasi pun perlu dilakukan demi upaya perbaikan secara terpadu, mulai dari kualitas sarana-prasana wisata hingga langkah pemasaran kepada masyarakat umum. Krissutanto mengaku cukup optimis jika Pantai Glagah mampu menarik wisatawan yang lebih banyak seiringnya berjalannya megaproyek di Kulonprogo.

“Ini bisa jadi tempat rekreasi utama sehingga potensinya perlu lebih dieksplorasi,” ujar Krissutanto, saat melakukan peninjauan lapangan di sekitar laguna Pantai Glagah, Senin (22/2/2016).

Krissutanto menambahkan, upaya penataan juga akan diterapkan di sejumlah kawasan obyek wisata lain. Meski begitu, hal itu perlu dilakukan secara bertahap. Menurut dia, masih banyak hal yang perlu disiapkan, termasuk fasilitas home stay, kuliner, hingga pusat oleh-oleh di sekitar lokasi wisata.

Sementara itu, salah satu pengusaha warung makan di sekitar laguna Pantai Glagah, Gunarti berharap Pemkab Kulonprogo memperhatikan fasilitas umum yang bisa menunjang kenyamanan wisatawan dan pedagang. Lapak-lapak usaha dan pedagang di sekitar pantai juga perlu ditata kembali agar tidak terlihat semakin ruwet.

“Sabtu-Minggu lumayan ramai pengunjungnya. Kadang sampai mau cari tempat duduk di warung-warung saja itu susah,” ucap perempuan 42 tahun itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya