SOLOPOS.COM - Ekskavator merobohkan Tugu Singosaren, Selasa (6/12/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Penataan Kota Solo, tugu di perempatan Singosaren dibongkar demi kelancaran lalu lintas.

Solopos.com, SOLO — Tugu Singosaren yang berdiri di tengah simpang empat Jl. Gatot Subroto dan Jl. Dr. Rajiman, Kelurahan Kemlayan, Serengan, dibongkar, Selasa (6/12/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa pagi, proses pembongkaran Tugu Singosaren dilakukan menggunakan ekskavator. Material hasil pembongkaran Tugu Singosaren lantas diangkut menggunakan truk.

Setelah bangunan inti Tugu Singosaren roboh, beberapa pekerja bergerak merapikan sisa pembongkaran. Saat dimintai informasi, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Taufan Basuki, memastikan pembongkaran Tugu Singosaren sudah direncanakan sebelumnya.

Menurut dia, pembongkaran tugu yang dibangun pada masa Wali Kota Solo Hartomo (1985-1995) tersebut masuk dalam perencanaan proyek penataan kawasan strategis Jl. Gatot Subroto (Gatsu) dan Jl. Dr. Rajiman (Coyudan).

“Tugu Singosaren dibongkar, bukan diperbaiki. Pembongkaran itu sudah masuk dalam perencanaan proyek penataan kawasan strategis,” kata Taufan saat dimintai informasi Solopos.com, Selasa pagi.

Ditanya soal pertimbangan pembongkaran Tugu Singosaren, Taufan menyebut demi mendukung penataan tata ruang kawasan tersebut. Selain itu juga untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas di Jl. Gatot Subroto dan Jl. Dr. Rajiman.

Taufan menyatakan pembongakaran Tugu Singosaren juga atas permohonan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. “Pertimbangan pembongkaran kemarin juga berdasar permohonan Dishubkominfo berkaitan dengan fungsi kelancaran lalu lintas. Memang sebaiknya ada traffic light yang baru di simpang empat Singosaren,” tutur Taufan

Disinggung soal progres proyek penataan kawasan strategis Gatsu dan Coyudan, Taufan mengatakan sudah mencapai persentase lebih dari 88% menuju selesai. Dia optimistis proyek penataan kawasan strategis tersebut bisa rampung tepat waktu pada Desember ini.

Taufan mengakui pelaksanaan proyek penataan kawasan Gatsu dan Coyudan mengalami berbagai kendala. “Kami usahakan semaksimal mungkin mengingat kendala-kendala di lapangan sangat banyak. Kendala itu bukan hanya secara teknis tapi juga nonteknis,” jelas Taufan.

Salah satu pemilik toko di Jl. Gatot Subroto sisi timur, Hendro, mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membongkar Tugu Singosaren. Dia menilai sudah saatnya simpang empat Singosaren dipasang traffic light untuk mengatur arus lalu lintas. Hendro menyebut arus lalu lintas di simpang empat Singosaren selama ini sering macet.

“Tugu Singosaren sebenarnya sudah menjadi bagian dari ikon  wilayah sini. Tapi lebih baik memang dibongkar sekarang karena untuk mendukung kelancaran lalu lintas di simpang empat Singosaren. Setelah tugu dibongkar, semoga pemerintah segera memasang traffic light,” jelas Hendro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya