SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo menyelesaikan pengecatan warna pelangi di kanstin Patung Obor Manahan, Solo, Kamis (9/2/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Penataan Kota Solo, kalangan budayawan menilai cat pelangi di taman Patung Obor Manahan justru mengurangi estetika.

Solopos.com, SOLO — Pengecatan bagian kerb bundaran Patung Obor Manahan dengan corak pelangi dinilai tidak pas secara estetika. Selain itu, warna tersebut juga mengurangi kenyamanan pengguna jalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Budayawan Solo, Halim H.D., menyesalkan Pemkot yang asal mengecat bundaran Patung Obor Manahan dengan corak pelangi. Dia yakin Pemkot hanya ingin membuat kawasan tersebut menjadi meriah, namun tidak mempertimbangkan lebih jauh soal nilai estetika dan kenyamanan pengguna jalan. (Baca juga: Cat Pelangi Taman Patung Obor Manahan Dicibir, Ini Tanggapan DLH)

“Saya melihat Pemkot di sini tidak memerhatikan nilai estetika. Seolah-olah mereka hanya ingin membuat kawasan itu meriah, tanpa melihat konteks wilayah. Ini ironis. Kemasannya tidak pas. Kalau unsur seperti itu, bisa dikasih warna netral seperti putih atau natural seperti warna semen saja. Lebih wajar,” komentar Halim saat dihubungi Solopos.com, Jumat (9/2/2017).

Halim meminta Pemkot lebih sering menggandeng akademisi atau seniman dalam merancang program atau kegiatan. Menurut dia, banyak akademisi atau seniman di Solo yang bisa dimintai pendapat secara cuma-cuma.

Halim menilai penataan kawasan patung lebih bagus dibuat seperti konsep Patung Mayor Achmadi atau Patung Slamet Riyadi. “Kadang-kadang saya prihatin. Pemerintah kan bisa mendengarkan atau meminta masukan akademisi dan seniman. Di Solo ada dua perguruan tinggi yang punya arsitektur dan seni rupa. Bisa lah mereka diajak omong-omong. Jadi hasil kegiatan juga nanti ada pandangan dari ahli yang pas,” kata Halim.

Saat dimintai konfirmasi soal pengecatan kerb bundaran Patung Obor Manahan dengan corak pelangi apakah tidak melanggar peraturan markah lalu lintas, Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Sri Baskoro, belum bisa menjawab secara pasti. Begitu juga dengan Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Solo Ari Wibowo.

“Saya pastikan dulu. Kalau biasanya kerb itu dicat warna hitam putih,” kata Ari.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Hasta Gunawan mengatakan taman itu dicat warna pelangi agar meriah untuk menyambut Hari Jadi Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya