SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO–Sebagian dana dari program Penataan Lingkungan Permukinam Berbasis Komunitas (PLPBK) senilai Rp 1 miliar untuk Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, telah cair. Masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut segera akan tertangani.

Ketua RW 011 Pucangsawit, Kriswanto, mengatakan sebagian dana PLPBK senilai Rp150 juta sudah cair. Dana tersebut bakal digunakan untuk proses perencanaan program dan perekrutan tenaga ahli perencanaan dan pemasaran (TAPP) sebagai pelaksana program PLPBK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dana PLPBK yang Rp1 miliar baru bisa turun 15%nya saja yakni, Rp150 juta. Dana itu digunakan untuk proses perencanaa program senilai Rp100 juta dan honor TAPP senilai Rp50 juta. Setelah TAPP terbentuk, proses pelaksanaan pembangunan atau pembenahan permukiman di Pucangsawit akan segera bisa dilakukan,” kata Kriswanto saat dihubungi solopos.com, Sabtu (7/6/2014).

PLPBK adalah pendampingan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (MP). Pemanfaatan dana PLPBK, lanjut Kriswanto, diprioritaskan untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di Pucangsawit. Secara teknis, penanganan banjir tersebut bisa dilakukan dengan membangun beberapa gorong-gorong saluran air dan meninggikan permukaan tanah.

“Setiap kali hujan, wilayah RT 003 dan RT 004 di RW 011 selalu banjir. Tanah pemukiman lebih rendah dari bidang jalan raya [Jl. Yuana] dan rel kereta api. Jadi bisa dikatakan tanah di sini [RW 011] cekung. Air akan mengalir ke tengah bagian rumah warga,” kata Kriswanto.

Kriswanto mengatakan proses pemanfaatan dana PLPBK secara utuh di Pucangsawit memang belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Sisa dana senilai Rp850 juta baru bisa dicairkan setelah proses perencanaan program penataan lingkungan permukiman di Pucangsawit telah tersusun.

“Saat ini kami tengah melakukan penilaian kepada para calon TAPP.  Kami menilai di antara mereka, siapa yang mempunyai konsep pembangunan paling baik untuk Pucangsawit. Setelah mendapat TAPP dan menyususn program bersama, baru kami bisa memperoleh dana Rp850 juta itu,” kata Kriswanto.

Saat dimintai Konfirmasi di ruang kerjanya, Lurah Pucangsawit, Selfie Rawung, mengatakan butuh waktu satu bulan untuk menetapkan TAPP dan rencana usulan program PLPBK. Penilaian kepada calon TAPP harus ketat lantaran anggaran dana untuk program PLPBK juga cukup tinggi.

“Model seleksinya, TAPP memaparkan berbagai macam rencana program mereka masing-masing kepada tim penilai. Tim penilai tersebut terdiri dari pihak Bapermas Solo, PNPM Solo, Bappeda, DPU Solo, Pemerintah Kelurahan, perwakilan masyarakat, dan lain sebagainya. Saat ini seleksi TAPP masih dalam proses penilaian dan mudah-mudahan pada Juni ini sudah terbentuk [TAPP] sekaligus kepastian program usulannya. Setelah itu, proses pelaksaanan pembangunan bisa dilakukan,” ujar Selfie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya