SOLOPOS.COM - Razia pedagang di Titik Nol Jogja (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Penataan Kota Jogja merambah pada kawasan titik nol kilometer.

Harianjogja.com, JOGJA– Rencana aspal di Titik Nol Kilometer Jogja Yogyakarta akan diganti menggunakan batu andesit yang dibuat dengan motif lingkaran sekaligus sebagai penanda kawasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sudah hitung dimana lokasi titik nol kilometer yang sebenarnya. Lokasi tersebut akan ditandai dengan batu andesit berwarna kuning,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY Rani Sjamsinarsi di Yogyakarta, Sabtu (15/8/2015).

Lokasi penggantian aspal dengan batu andesit akan dilakukan hingga batas lampu lalu lintas di keempat lengan simpang Titik Nol Kilometer dengan luas total 1.570 meter persegi.

Dana yang digunakan untuk penggantian aspal dengan batu andesit berasal dari dana keistimewaan sebesar Rp4,6 miliar.

Pekerjaan penggantian aspal dengan batu andesit tersebut rencananya dilakukan selama 120 hari dimulai pada 21 Agustus dan selesai pada 18 Desember.

“Ada dua jenis pekerjaan yang akan dilakukan di kawasan Titik Nol Kilometer. Tahun ini, fokus untuk penggantian aspal baru tahun berikutnya pembangunan fasilitas seperti toilet ‘underground’,” katanya.

Sementara itu, pemilihan motif berupa lingkaran untuk menggantikan aspal di Titik Nol Kilometer, lanjut dia, sudah dikonsultasikan ke Sri Sultan HB X selaku Gubernur DIY sekaligus raja Kraton Jogja dan disesuaikan dengan rancangan peserta sayembara penataan kawasan Malioboro.

Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Bina Marga Dinas PUP ESDM DIY Bambang Sugaib mengatakan bagian bawah batu andesit akan dilapisi dengan beton.

“Batu andesit yang digunakan memiliki tebal 10 centimeter. Kami pilih batu dari Majelengka. Batu ini memiliki tekstur kasar dan kuat sehingga bisa memperlambat laju kendaraan,” katanya.

Ia mengatakan, tidak akan menutup semua ruas jalan di simpang Titik Nol Kilometer selama pembangunan karena lalu lintas di ruas jalan tersebut cukup padat dan menjadi salah satu akses utama di Kota Yogyakarta.

“Kami akan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait seperti instansi di Pemerintah Kota Yogyakarta dan PDAM karena di bawahnya ada jaringan pipa, dan berbagai fasilitas seperti saluran air,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Toto Suroto meminta agar Pemerintah DIY segera memasang tanda peringatan dan informasi mengenai rencana pembangunan di Titik Nol Kilometer.

“Kami siap membantu sosialisasinya dan harapannya, pekerjaan bisa dilakukan hati-hati karena ada saluran air, pipa PDAM termasuk jaringan kabel lampu lalu lintas di kawasan itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya