SOLOPOS.COM - Spanduk protes terpasang di perempatan ring road Mojosongo, Jeberes, Solo, Minggu (21/2/2016). (JIBI/Solopos/Soloposfm/Putu Narendra)

Penataan kawasan Solo, pembangunan bulevar ring road Mojosongo sejalan dengan pelebaran jalan di ring road.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) mematangkan rencana pembangunan bulevar di jalur lingkar (ring road), Mojosongo. Proyek tersebut akan dikerjakan pada tahun depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rencana tersebut sejalan dengan proyek pelebaran jalan di jalur lingkar yang kini tengah dikerjakan Pemerintah Pusat.

Pantauan Solopos.com, pelebaran ring road telah dimulai dengan sterilisasi hunian dari Mojosongo sampai Kebakkramat. Hunian dan bangunan rumah yang ada di jalan itu telah dirobohkan, bahkan sebagian telah diratakan dengan alat berat.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pelebaran jalan dilakukan langsung Pemerintah Pusat. Pemkot kini tengah menyiapkan rencana pembangunan bulevar sebagai perwajahan pintu masuk Kota Bengawan di wilayah Solo utara tersebut.

“Nanti kami ingin membuat kawasan ring road menjadi seperti Solobaru-nya Kota Solo,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai Solopos.com di Balai Kota, Minggu (20/3/2016).

Rudy mengatakan pembangunan bulevar selain menjadi penanda pintu masuk Solo, sekaligus mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau (RTH). Proyek pembangunan tersebut akan mulai dikerjakan pada tahun ini. Diawali dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED).

“Jadi pembangunannya bisa sejalan dengan proyek pelebaran jalan yang dilakukan Pusat,” kata Rudy.

Rudy menilai penataan di kawasan Mojosongo mendesak direalisasikan. Hal ini mengingat Mojosongo menjadi akses pintu masuk Kota Solo sehingga harus ditata sebagai perwajahan kota. Rudy menuturkan Pemkot memang memfokuskan pembangunan infrastruktur di kawasan utara. Di pintu masuk kota sisi timur, Pemkot akan membangun bulevar. Sedangkan  di kawasan Solo utara sisi barat akan dibangun gapura selamat datang dengan ikon patung Loro Blonyo di Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari.  Patung yang dibangun di ruas Jalan Adi Sumarmo tersebut sekaligus bakal menjadi pintu masuk menuju Kota Solo dari sisi barat. Patung Loro Blonyo adalah patung yang berwujud sepasang laki-laki dan perempuan yang mengenakan pakaian pengantin adat jawa. Sebagai perlambang kesuburan dan kemakmuran.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan, penataan koridor Jalan Adi Sumarmo dikerjakan mulai tahun ini yang terdiri dari dua paket pekerjaan. Yakni, meliputi pembangunan kawasan pedestrian dan peningkatan Jalan Pakel ke timur, serta pembangunan gapura batas kota.

“Penataan Jalan Adi Sumarmo masuk dalam rencana pengembangan di Kawasan Solo utara menjadi central business district (CBD) atau daerah pusat kegiatan,” katanya.

Sita menyebutkan Pemkot menetapkan tiga kawasan segitiga meliputi Tirtonadi, Komplang dan Joglo sebagai CBD Solo utara bagian barat. Sedangkan Kawasan Mojosongo sebagai CBD Solo utara bagian timur. Pembangunan Solo Utara diperlukan untuk mengurangi beban Solo Selatan yang saat ini menjadi pusat keramaian dan kegiatan di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya