SOLOPOS.COM - NUANSA UNIK -- Lampion-lampion menyemarakkan kawasan Pasar Gede Solo saat perayaan Imlek beberapa waktu lalu. Nuansa etnis Tionghoa yang unik ini akan menjadi dasar penataan kawasan tersebut. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Wakil Walikota (Wawali) Solo, FX Hadi Rudyatmo, berharap masyarakat dapat berpikir positif terhadap rencana penataan kawasan Pasar Gede, khususnya yang akan dilakukan terhadap koridor kota di Jl RE Martadinata.

NUANSA UNIK -- Lampion-lampion menyemarakkan kawasan Pasar Gede Solo saat perayaan Imlek beberapa waktu lalu. Nuansa etnis Tionghoa yang unik ini akan menjadi dasar penataan kawasan tersebut. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wawali menegaskan penataan itu bukan merupakan sebagai upaya pengelompokan etnis tertentu. Pernyataan itu disampaikan Wawali menanggapi kritik terhadap rencana Pemkot untuk menata kawasan Pasar Gede yang mulai disosialisasikan sejak pekan lalu.

”Saya pikir arah penataan kawasan ini bukan kepada eksklusivitas kaum Tionghoa tapi lebih kepada membingkai pluralisme yang ada di Kota Solo. Sebab Pemkot menilai kawasan tersebut perlu dilestarikan, sekaligus lebih memromosikan Pasar Gede dan merevitalisasi bangunan berarsitektur khas di sekitar pasar,” tegas Wawali saat ditemui wartawan di Balaikota Solo, Senin (30/5).

Wawali memaparkan penataan kawasan Pasar Gede tersebut pada prinsipnya bertujuan mengembalikan arsitektur asli kawasan itu, sekaligus menerapkan tata ruang kota pada bangunan-bangunannya. ”Dengan penataan itu, Pemkot berharap bisa menambah aset yang bisa mem-branding atau mencitrakan Kota Solo, sehingga nantinya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Solo ke depan,” kata Wawali.

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Yob S Nugroho, mengatakan penataan kawasan Pasar Gede tidak akan mengubah kondisi fisik sejumlah bangunan yang termasuk benda cagar budaya (BCB) yang terdapat di kawasan itu. Dalam hal ini antara lain bangunan Pasar Gede dan Kelenteng Tien Kok Sie yang terdapat di lokasi tersebut.

”Di kawasan itu memang terdapat dua bangunan yang merupakan BCB. Tapi kedua bangunan itu tidak akan terkena pengubahan pada fisik bangunannya, karena sasaran penataan hanya toko-toko yang berada di seputar kawasan tersebut,” terang Yob.

Sebagaimana diketahui, penataan kawasan Pasar Gede tersebut dipastikan akan menelan biaya hingga Rp 17,4 miliar. Yob mengatakan untuk merealisasikan penataan itu, Pemkot akan mengupayakan dana dari berbagai sumber yang ada baik APBD, APBD provinsi maupun APBN.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya