SOLOPOS.COM - Rombongan kapal Kepala DKP Gunungkidul Agus Priyanto usai melihat lokasi di Pantai Luwen, Selasa (23/2/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Penataan Gunungkidul kali ini menyasar Desa Kanigoro.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul berencana mengembangkan kawasan Pantai Luwen, di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari untuk dermaga tangkap nelayan. Upaya ini merupakan bagian dari program penataan kawasan Pantai Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Secara geografis, dua pantai ini sangat berdekatan karena hanya bersebelahan, karena letak Pantai Luwen berada di bawah Baron Tekno Park. Jika ditempuh melalui jalur laut juga tidak lama, karena waktu tempuhnya kurang dari lima menit, sehingga sangat cocok untuk pengembangan kawasan.

Meski telah dilakukan peninjauan lokasi di Pantai Luwen, upaya pengembangan masih dalam tahap awal. Menurut Kepala DKP Gunungkidul Agus Priyanyo, proses itu masih tahap penjajakan dan baru sebatas survei lokasi. Namun demikian, ia tidak menampik jika pihaknya akan menjadikan pantaitersebut sebagai dermaga tangkap bagi nelayan di sekitar Baron.

“Nanti kita buatkan detail engineering design [DED] kawasan, untuk kemudian diajukan program ke pemerintah pusat,” kata Agus kepada Harianjogja.com, usai meninjau lokasi di Pantai Luwen, Selasa (23/2/2016).

Dia menjelaskan, sebelum desain tersebut dibuat, DKP akan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, salah satunya untuk memastikan lokasi Pantai Luwen bisa digunakan untuk pengembangan.
“Rencananya kami akan melakukan koordinasi di minggu depan. Salah satunya untuk membahas apakah kawasan tersebut masuk dalam lingkungan konservasi atau tidak,” ujar mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja itu.

Lebih jauh dikatakan Agus, rencana pembuatan dermaga tangkap bagi nelayan, salah satunya untuk menunjang penataan kawasan di Pantai Baron. Untuk sekarang, kondisinya kurang tertata karena antara aktivitas nelayan dengan wisatawan masih menjadi satu, sehingga kesan semrawut bisa dikurangi.

“Kalau program ini bisa gol, kapal-kapal nelayan lengkap beserta peralatan tangkap akan dipindah ke Luwen. Di sana nanti juga akan dilengkapi dengan kereta untuk mengangkut hasil tangkapan para nelayan,” papar Agus.

Sementara itu, salah seorang Pedagang di Pantai Baron Satijem mengaku mendukung upaya dari pemkab untuk memfungsikan Pantai Luwen sebagai lokasi untuk nelayan. Harapannya jika upaya tersebut dilakukan maka memberikan dampak positif bagi pengembangan wisata di Baron. “Kami sebagai pedagang tidak masalah, tapi tidak tahu bagaimana pendapat para nelayan,” kata Satijem, kemarin.

Dia mengakui, untuk sekarang kondisi Baron sudah penuh dengan kapal-kapal nelayan sehingga berpengaruh terhadap kenyamanan pengunjung. “Bisa lihat sendiri, jaring-jaring nelayan ditinggal begitu saja di pantai sehingga membuat pemandangan jadi kurang bagus,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya