SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR –Penataan Alun-Alun Karanganyar yang mengakibatkan para Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Jumat harus menghentikan aktivitasnya per Jumat (17/10/2014) menelan anggaran daerah senilai Rp3 miliar. Guna memperlancar proses penataan, para PKL diminta menaati kesepakatanyang telah dibuat dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.

Kasubag Perencanaan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar, Dwi Harjono, mengatakan desain penataan alun-alun sudah diprogram Pemkab Karanganyar beberapa waktu lalu. Dalam desain tersebut, alun-alun akan dipercantik dengan pembangunan citywalk yang dilengkapi dengan lampu penerangan kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di kompleks alun-alun dilengkapi sara pendukung pelaksanaan upacara, seperti tempat memasang tenda tamu undangan bagi peserta upacara yang tergolong very important person (VIP).

“Garis besarnya, trotoar di sekitar alun-alun masih tetap. Justru trotoar itu akan diperlebar. Sedangkan, keberadaan taman gajah dan gerakan sayang ibu (GSI) tetap ada. Tapi, lokasinya terpisah karena tersekat oleh jalan masuk ke alun-alun,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (15/10).

Ditanya tentang kapan lamanya waktu pengerjaan penataan alun-alun, Dwi Harjono menjelaskan deadline pengerjaan alun-alun maksimal tanggal 15 Desember. Diharapkan sebelum mencapai batas akhir tersebut, penataan alun-alun sudah rampung.

“Penataan ini untuk mempercantik alun-alun. Desainya diselaraskan dengan keinginan pak bupati [Juliyatmono],” katanya.

Kasatpol PP Karanganyar, Mei Subroto, meminta kepada seluruh PKL di alun-alun menaati hasil kesepakatan bersama antara Pemkab Karanganyar awal Oktober lalu. Para PKL diminta tak beroperasional mulai Jumat mendatang.

“Informasi terkait penghentian aktivitas PKL sudah diketahui para pedagang. Semoga, hal itu bisa ditaati,” katanya.

Sebelumnya, pelaksanaan Sosialisai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-Alun Kota di rumah dinas (Rumdin) bupati Karanganyar, Selasa (14/10) berakhir ricuh. Gara-garanya, pedagang kaki lima (PKL) Pasar Jumat melawan perintah Bupati Karanganyar, Juliyatmono agar tidak menggeser Pasar Jumat menjadi Pasar Minggu tanpa batasan waktu yang tidak jelas.

“Mulai Jumat besok, tidak ada lagi Pasar Jumat [selama pembangunan citywalk]. Para PKL Pasar Jumat silakan menjalankan aktivitasnya saat hari Minggu [di sebelah barat dan timur kantor Setda Karanganyar],” kata Juliyatmono, di sela-sela sosialisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya