SOLOPOS.COM - Ilustrasi parkir di Alun-alun Utara Jogja (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harian Jogja.com, JOGJA – Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus Gubernur DIY mengusulkan gerobak dibuat seperti kios cinderamata di kompleks Menara Pizza, Italia.

Kios itu berbentuk segitiga seperti piramid atau seperti potongan makanan pizza. Kios itu dapat dibuka tutup. Rani bersama konsultan lalu merancangnya dengan ketinggian dua meter dan lebar tiga meter. “Kalau di sana permanen, tapi yang kami buat ada tambahan rodanya,” ujar Kepala Dinas Kepala Dinas Pekerjaan Umum DIY, Rani Sjamsinarsi di ruang kerjanya, Rabu (29/1/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Roda itu dikonsep karena area PKL dibuat dapat bergerak atau PKL movable, sehingga ketika ada pisowanan bisa disingkirkan. Masalahnya, ruang yang tersedia tidak mampu menampung seluruh PKL yang didatanya berjumlah 340 pedangang. “Jalan keluarnya kemungkinan dengan sistem shift. Ada yang buka pagi, dan sebagian sore,” urainya.

Ekspedisi Mudik 2024

Tapi, ia tak hanya menyediakan satu konsep gerobak saja. Ada empat alternatif yang disiapkan. Salah satu desain lainnya adalah seperti meja angkringan yang dapat dibuka tutup. Tinggal mana yang akan disetujui bersama. Fasilitas untuk pemberian gerobak itu ke PKL akan dilakukan Pemda DIY, tapi bukan secara cuma-cuma atau gratis.

Dia menargetkan, penataan itu pada tahun ini bisa dimaksimalkan pada Pekapalan barat dan timur. Sebenarnya, tahun kemarin, ia sudah ingin memulainya. Namun Dana Keistimewaan yang sedianya akan menyokong penataan itu terlambat cair. Menurut dia, penataan itu pembiayaannya menjadi satu dengan pengembalian sumbu filosofi Kraton sampai Tugu. “Kalau ditotal Rp20 miliar,” ungkapnya.

Untuk tercapai seluruhnya, penataan akan dilakukan secara bertahap. Dalam lembaran biru yang disodorkan pihak konsultan terdapat tiga tahap. Namun menurut Rani, cepat lambatnya penataan tergantung anggaran dan komunikasi yang dibangun dengan pemangku kepentingan di kawasan tersebut.
Pengembalian itu akan dirunut kembali sejarah Alun- Alun Utara tempo dulu, semisal sampai menambah pohon beringin sampai 64 buah sesuai dengan usia Nabi Muhammad. Tanah pasir di Alun-alun Utara rencananya juga akan dipertahankan. “Tapi akan saya tambah biopori agar dapat menambah volume air tanah,” celetuknya sembari berkelakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya