SOLOPOS.COM - Dua orang pengelola pasar beraktivitas di depan kios makanan ringan di Pasar Bunder Sragen, Kamis (27/8/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Aktivitas pedagang di Pasar Bunder Sragen masih seperti hari-hari biasa pada Kamis (27/8/2020). Para pedagang berjualan rutin dan seolah-olah tak terjadi apa-apa.

Padahal ada seorang petugas penarik retribusi di pasar terbesar di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah itu ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sejumlah pedagang justru belum mengetahui bila ada satu orang penarik retribusi yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sragen terkait dengan daftar kasus Covid-19 per Rabu (26/8/2020) sudah diketahui para pedagang.

Dari 14 orang kasus baru itu diketahui ada satu orang berinisial S, laki-laki, 28, warga Gondang, Sragen, yang bekerja sebagai pengelola Pasar Bunder Sragen dan diisolasi mandiri di RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen.

Hari Ini Dalam Sejarah: 27 Agustus 1628, Kesultanan Mataram Menyerang Belanda di Batavia

"Pedagang sudah punya informasi itu tetapi tak ada reaksi dari pedagang. Pasar masih buka seperti biasa," ujar Lurah Pasar Bunder Sragen Sugino saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (27/8/2020).

Ada Pedagang Tak Tahu

Seorang pedagang makanan ringan di kios barat Pasar Bunder Sragen, Tini, 35, justru belum mengetahui bila ada penarik retribusi yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Tini yang tinggal di Ngledok, Sragen Tengah, Sragen, itu mengaku membayar retribusi secara bulanan sehingga hanya sekali per bulan untuk bertemu penarik retribusi.

"Biasanya saya bayarnya sekali untuk dua kios saya, yakni senilai Rp400.000/bulan. Uang retribusi itu saya titipkan ke petugas penarik retribusi. Jadi jarang ketemu. Setelah tahu, saya khawatir juga dan semoga tidak menyebar. Antisipasinya ya di depan kios disemprot disinfektan dan selalu pakai masker," ujar Tini.

Seorang pedagang lapak asal Tawang, Mojokulon, Sragen, Marni, 50, juga tidak mengetahui kalau ada penarik retribusi Pasar Bunder Sragen yang terkonfirmasi positif Covid-19. Marni tidak mengetahui S karena bukan S yang biasa menarik retribusi kepada Marni.

"Kalau tahu ada yang positif ya khawatir. Semoga jangan segera sembuh dan semoga Covid-19 segera hilang. Selama ada Covid-19 ini pendapatan saya menurun. Datangan makanan tradisional yang biasanya membikin banyak, sekarang hanya membuat sedikit karena pengunjung ke pasar juga berkurang sejak adanya Covid-19," ujarnya.

Apple Buka Toko Apung Pertama di Marina Bay Singapura

Pasar Tak Perlu Ditutup

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Tedi Rosanto berharap semua pedagang bisa mentaati protokol kesehatan dengan kesadaran masing-masing dan tidak perlu menutup pasar. Tedi tidak ingin menutup pasar karena penutupan pasar bisa berdampak pada ekonomi masyarakat dan membuat pedagang semakin gelisah.

"Kalau pedagang gelisah maka bisa menurunkan imunitas pedagang. Jadi para pedagang dibuat senang dan gembira saja agar imunitas mereka terjaga. Termasuk imunitas pengunjung dan pengelola pasar juga dijaga dengan tetap menyikapi kasus Covid-19 tanpa gelisah. Semoga vaksin segera ditemukan agar bisa menghentikan penyebaran Covid-19," ujarnya.

Tedi pun melihat aktivitas Pasar Bunder Sragen berjalan normal. Dia mengimbau kepada lurah pasar dan petugas untuk tetap bergembira hati, tidak perlu bingung, dan gelisah.

Dia meminta pengelola pasar ajak pedagang dan pengunjung untuk bersenang hati dan tetap menjaga disiplin pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.

"Sesegera mungkin diusahakan untuk pembangian face shield untuk semua pedagang dan pengelola pasar supaya lebih aman. Pengadaan face shield akan dianggarkan di APBD Perubahan dan lewat pelatihan industri kecil menengah (IKM) untuk produksi face shield-nya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya