SOLOPOS.COM - Polisi membawa kotak berisi barang bukti yang dikumpulkan pada penggeledahan di rumah terduga teroris DK di Gambiran, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (23/12/2014) malam. Dari penggeledahan di rumah tersebut polisi antara lain menemukan satu kresek potasium, pupuk black powder setengah gelas. (Burhan AN/JIBI/Solopos)

Penangkapan terduga teroris di Makamhaji, Sukoharjo menggegerkan warga Soloraya.

Solopos.com, SOLO—Pengungkapan kasus dugaan terorisme di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, dengan terduga pelaku DK, membangkitkan ingatan akan pelaku lain yang ditangkap dalam kasus serupa di Griyan, Pajang, Laweyan, Solo, Badri Hartono, September 2012 lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu menyusul munculnya dugaan DK merupakan kerabat Badri. Namun, hasil penelusuran Espos, Selasa (23/12/2014) malam, sejumlah tetangga Badri mengaku tidak mengetahui sosok DK.

Sementara itu isteri Badri yang dikalangan tetangga dikenal dengan panggilan Umi, memilih bungkam ketika dimintai klarifikasi terkait rumor kekerabatan dengan DK.

“Masalah itu saya tidak tahu, sudah ya, saya mau shalat,” ujar Umi singkat seraya menutup pintu, ditemui di lingkungan Griyan RT 05/RW 10, Pajang, Laweyan, Solo, Selasa.

Tetangga dekat Badri, Baidi, 60, bersikap lebih terbuka saat disinggung kasus terorisme yang menghebohkan Griyan pada dua tahun lalu.

Baidi bahkan berterus terang menjadi salah satu yang ditangkap dalam rangkaian kasus tersebut meski kemudian langsung dilepaskan.

Terkait keberadaan DK, Baidi mengaku tak pernah mengetahui sosok dimaksud. Namun, ia mengatakan tidak jarang ada tamu bertandang ke rumah Badri. Badri dan Baidi memang bukan tetangga jauh.

Dinding rumah mereka bahkan saling berimpitan. Bedanya, rumah Badri menghadapi ke arah utara, sedangkan kediaman Baidi menghadap ke barat.

“Kadangkala ada tamu karena memang kan berjualan burung [parkit], tetapi tidak tahu secara rinci siapa saja dari mereka itu. DK juga saya tidak tahu, tidak kenal,” kata Baidi.

Sosok Badri sendiri cukup dikenal di kalangan warga. Namun terkait DK, tak ada yang mengaku mengenalnya.

Penjual nasi goreng yang kerap ngetem di pertigaan tak jauh dari rumah Badri, Paino, 63, menjadi salah satu yang mengetahui sosok terpidana terorisme itu. Namun, terkait kerabat mereka dan kemungkinan DK memiliki hubungan kekeluargaan dengan Badri, ia mengaku tidak mengerti.

“Kalau soal saudara saya tidak tahu, saya orang perantauan dari Wonogiri,” kata Paino.

Sejumlah tetangga lain memilih menghindar saat disinggung mengenai informasi tentang Badri dan kerabatnya. “Ditanyakan langsung ke yang bersangkutan saja, kami tidak tahu apa-apa,” kata seorang perempuan setengah baya yang memesan nasi goreng Paino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya