SOLOPOS.COM - Sri Sultan HB X (Harian Jogja-Desi Suryanto)

Solopos.com, JOGJA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menilai Jogja yang tenang menjadi tempat persembunyian terduga teroris. Oleh karena itu ia meminta kepada masyarakat agar meningkatkan kepedulian dalam menjaga keamanan lingkungan.

Sultan HB X menilai dengan ada penangkapan terduga teroris di beberapa lokasi di DIY menunjukkan adanya api dalam sekam. Artinya, kata Sultan, Jogja yang selama ini tenang justru menjadi tempat persembunyian. Hal itu bisa juga disebabkan karena masyarakat yang lengah atau kurang peduli terhadap keamanan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kalau [menurut] saya dengan pengalaman [penangkapan terduga] ini Jogja yang tenang itu ada sekam, api dalam sekam, karena merasa aman ya bersembunyi di tempat aman itu. Karena merasa aman itu mungkin masyarakat lengah, kan gitu," katanya di Kepatihan, Kamis (19/12/2019).

Penggeledahan Rumah Guru Ngaji di Berbah Sleman Herankan Warga, Ini Isi Ceramahnya

Sultan menilai ketenangan Jogja justru dimanfaatkan sebagai tempat persembunyian sehingga pihak terduga teroris tersebut merasa aman. Oleh karena itu ia meminta masyarakat meningatkan kepeduliannya terhadap keamanan.

Salah satunya melalui Jogoboyo yang bisa aktif dimasyarakat. Apalagi saat ini jarang sekali ditemukan warga yang melapor?an ke petugas pedukuhan jika ada tamu.

Jokowi Sebut Jiwasraya Bermasalah Selama 10 Tahun, Demokrat Tersinggung

"Nah kalau seperti itu ya jadi tempat untuk bersembunyi, karena merasa aman. Makanya karena masyarakat sudah sering masa bodoh. Ada Jogoboyo dengan harapan dia yang punya kewajiban seperti itu, diambil alih yang lain. Karena masyarakat suruh lapor Pak Lurah atau Pak Dukuh [bahwa] saya punya tamu itu wegah [tidak mau]. Ya dulu mesti lapor, saiki wis rekoso," ucapnya.

Sultan menambahkan melalui Jogoboyo diharapkan dilakukan pencegahan dini terhadap berbagai masalah sosial.

Sempat Jadi Korban KDRT, Yuni Shara Mengaku Tak Pernah Orgasme

"Makanya Jogoboyo fungsinya di situ, tetapi kami belum sampai memberikan kelengkapan dan pelatihan, yang penting terkonsolidasi dulu, semoga saja hal seperti ini bisa kita deteksi lebih awal," ujarnya.

Selain itu perlu mewaspada kemungkinan penghuni indekos baru yang bukan mahasiswa. Sultan meminta masyarakat agar tidak acuh tak acuh terhadap persoalan tersebut.

Gelar Christmas Carol, Anies Baswedan Ungkit Larangan Takbiran Keliling Zaman Ahok

"Kami juga terima kasih, berarti ada kecenderungan pendatang yang mungkin indekos belum tentu dia mahasiswa. Tetapi masyarakat juga sulit, yang penting masyarakat tidak masa bodoh saja kalau ada penghuni baru yang tertutup," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya