SOLOPOS.COM - Tempat indekos milik BE yang menjadi lokasi penangkapan REP, di Kampung Losari RT 005/RW 001 Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Senin (25/5/2020). (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO -- Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teror Mabes Polri tidak hanya melakukan penangkapan terduga teroris asal Sumatra Barat di Desa Gentan, Baki, Sukoharjo, Kamis (21/5/2020) lalu.

Densus juga menangkap satu terduga teroris di Kampung Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Keduanya berhubungan namun ditangkap di lokasi berbeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terduga teroris berinisial REP asal Tanah Datar, Sumatra Barat, ditangkap di Kelurahan Semanggi, sedangkan rekannya BE ditangkap di Gentan. Kepada wartawan, Ketua RT 005/RW001 Kelurahan Semanggi, Sukino, 56, mengatakan BE merupakan warga di lingkungannya.

BE tinggal di Solo sejak 2016. Sedangkan REP indekos di tempat BE selama sebulan terakhir. “BE juga berasal dari Sumatra Barat. Namun setelah menikah dengan warga kami, alamatnya pindah ke sini. Dia mengelola indekos tersebut bersama istrinya,” kata dia, Senin siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Hari Ke-2 Lebaran: Pasar Gede Solo Sepi, Pedagang Pilih Menepi

Sukino menceritakan kronologi penangkapan terduga teroris di Semanggi, Solo, oleh Densus 88 Antiteror tersebut pada Kamis lalu. Saat itu dirinya dipanggil petugas kepolisian berpakaian sipil untuk menunjukkan tempat tinggal BE.

Sesudah diantar ke tujuan, petugas kemudian menangkap REP yang saat itu sedang berada di tempat indekos. Petugas langsung menggeledah kamar keduanya dan menyita 12 buku.

Belum Serahkan Salinan Identitas

“Saya dan petugas linmas kelurahan diminta menyaksikan proses penggeledahan itu. Saya melihat di depan pintu, sedangkan petugas Linmas ikut masuk ke dalam. Kejadian sekitar pukul 12.30 WIB,” ungkap Sukino.

Mulai 29 Mei, Pemudik Masuk Kota Solo Tak Wajib Masuk Rumah Karantina

Kendati sudah tinggal satu bulan di lingkungan di Semanggi, Solo, hingga penangkapan itu terduga teroris REP belum menyerahkan salinan kartu identitasnya kepada pengurus RT.

Dia sudah beberapa kali meminta BE untuk menyerahkan salinan identitas REP, namun yang bersangkutan terus mengelak. “Kalau dimintai KTP, bilangnya REP sedang pergi begitu, beberapa kali,” ucapnya.

Sukino mengatakan selama ini interaksi BE dengan warga sekitara cukup bagus. BE berjualan online berbagai macam barang bersama istrinya. "Tapi, akhir-akhir ini jualan masker. Sedangkan REP informasinya berjualan buah. Dia enggak pernah keluar, kalau keluar paling ya sama BE," kata Sukino.

Didatangi Sukarelawan Pakai APD dan Ambulans, Remaja Nongkrong di Karanganyar Kocar-Kacir

Sukino mengatakan indekos tempat terjadi penangkapan terduga teroris di Semanggi, Solo, tersebut memiliki 11 kamar, termasuk yang ditempati BE sebagai pengelola. “Indekos itu punya mertuanya kemudian dipasrahkan ke BE,” imbuh Sukino.

Tetangga BE, Wahyudi, 48, menyebut BE kerap berinteraksi dengan warga dan tidak tampak memiliki aktivitas mencurigakan. “Sepertinya tidak ikut kegiatan yang aneh-aneh. Orangnya baik. Kalau REP, saya tidak kenal,” ungkapnya.

Kapolresta Solo, Kombespol Andy Rifai, membenarkan terjadinya penangkapan terduga teroris tersebut. “Indekosnya di Pasar Kliwon. Pengembangan dari Sumatra Barat. Ada 11 buku yang disita. Terkait perannya, Densus yang lebih tahu. Kami cuma membantu menggeledah rumah,” kata dia melalui  Whatsapp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya