Lokasi penembakan Pos Polisi Singosaren (Daniel Ari Purnomo/JIBI/SOLOPOS)
JAKARTA--Firman ditangkap polisi di kediaman kerabatnya, kompleks Perumahan Anyelir 2, Depok, Jawa Barat. Polisi menengarai Firman memegang peranan penting dalam sejumlah kegiatan teror di Solo, Jawa Tengah.
Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life
“Firman berperan pertama, saat penentuan target telah ikut serta. Kemudian dalam penyiapan kegiatan serangan kepada petugas sudah memberikan pelatihan. Kegiatan pelatihan itu dilakukan di wilayah Gunung Merbabu. Itu pelatihan menembak, senjata daan fisik lain,” ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Rabu (5/9/2012).
Setelah latihan, Firman bersama Bayu melakukan survei. Mereka mengamati kegiatan para targetnya. Polisi menyebut, Firman dkk khususnya terlibat dalam teror di Solo yang terjadi pada tanggal 17, 18, dan 30 Agustus.
“Pada tanggal 17 saat kejadian pertama, yang bersangkutan memiliki peran membonceng Saudara Farhan sebagai eksekutor. Sementara Muchsin dan Bayu melakukan pengamatan di sekitar lokasi,” terang Boy.
Pada 30 Agustus, Firman juga membonceng terduga teroris lainnya. Peran yang sama juga ditengarai dilakukan Muchsin dan Bayu.
“Firman menurut keterangan saksi mempunyai peran penting dan kita bersyukur mereka tertangkaap,” sambung Boy.
Menurut dia, Firman saat ini masih di Jakarta. Tim Penyidik dan Densus 88 masih melakukan pemeriksaan atas pria tersebut.
Firman ditengarai terlibat sejumlah aksi teror di Solo. Sehubungan dengan kasus ini, polisi juga sudah mengamankan tersangka Bayu di Karanganyar. Sementara dua terduga teroris lain, Farhan dan Muchsin, tewas saat baku tembak dengan Densus 88.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
