Solopos.com, SOLO — Tertangkapnya Riyanto, 34, alias Jono alias Jon alias Adam, terduga teroris asal Karanganyar di Kota Solo Senin (11/8/2014) lalu oleh petugas Densus 88 Polri cukup mengherankan. Pasalnya, pria kelahiran Cilacap itu kesehariannya hanya berjualan bakso dan cilok.
“Dia di KTP karyawan swasta, pekerjaannya jualan bakso dan cilok,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Somfie, seperti dikutip Detik, Selasa (12/8/2014).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Riyanto kini tercatat sebagai warga Dukuhan RT 004/015 Kelurahan Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Ia ditangkap tim Densus 88 Polri di depan toko bangunan di Jl. Gotong Royong, Kampung Sewu, Kota Solo, Senin sekitar pukul 13.00 WIB.
Ronny mengatakan Riyanto dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri atas keterlibatannya dalam kasus tindak pidana terorisme. Ronny menyebut Riyanto adalah jaringan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan Abu Roban.
Saat ini tim Densus 88 Polri masih mengembangkan penangkapan tersangka. Tim Densus 88 Polri menduga anggota Mujahidin Indonesia Barat (MIB) itu terlibat dalam sejumlah kegiatan fa’i.
“Keterlibatan yang bersangkutan di antaranya melakukan perampokan dalam rangka kegiatan fa’i,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Somfie, kepada detikcom, Selasa (12/8/2014).
Ronny menyebut, Riyanto pernah melakukan kegiatan perampokan di Kantor Pos Parung, Bogor pada tahun 2014 dengan kerugian Rp80 juta. Riyanto juga disebut pernah merampok di BRI Jekerto, Grobogan, dengan total kerugian mencapai Rp300 juta.