SOLOPOS.COM - Rumput Stadion Manahan Solo. (Nicolous Irawan/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku belum bisa memutuskan siapa yang nantinya mengelola Stadion Manahan. Setelah masa pemeliharaan oleh pelaksana proyek rampung Maret 2020 mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo harus memutuskan pihak yang bertanggungjawab menangani stadion.

Dua alternatif yakni pihak ketiga maupun Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) masih dijajaki. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Jika pengelolaan stadion di tangan BLUD maka akan menguntungkan Pemkot karena diyakini bisa menopang anggaran pemeliharaan stadion, yang meningkat usai direnovasi pemerintah pusat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

DKK Karanganyar Cek Sampel Organ 27 Tikus di Gawanan Colomadu

Sementara apabila dikelola pihak ketiga, mereka bisa memutar otak untuk menggaet keuntungan sebanyaknya sehingga meningkatkan pendapatan daerah, namun Pemkot tak perlu menanggung kerusakaan saat digunakan.

“Saat ini baru dibicarakan dengan Sekda. Mau membentuk BLUD atau di-pihak ketiga-kan. Segera diputuskan karena masa pemeliharaan habis bulan depan,” kata dia, dijumpai wartawan, Jumat (23/2/2020).

Prediksi Manchester United Vs Watford

Jika memilih opsi BLUD terealisasi, maka pengelolaan Stadion Manahan bakal dipisahkan dengan sejumlah fasilitas olahraga lain yang kini ditangani Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

Saat ini, Dispora mengelola kompleks Stadion Manahan, Stadion Sriwedari, Lapangan Kottabarat dan sembilan lapangan lain yang tersebar di sejumlah kecamatan. Ihwal pemanfaatan Stadion Manahan sebagai markas klub sepakbola Persis Solo, Rudy, sapaan akrabnya, mengaku masih membicarakannya dengan manajemen.

Seminar Tuyul: Kisah Tuyul dari Omongan Masyarakat hingga Bisa Disuap

Namun, pada prinsipnya ia memberi lampu hijau penggunaan Stadion Manahan sebagai markas mereka di kompetisi musim ini. “Boleh saja. Harapannya ini memberikan motivasi agar Persis bisa lolos liga 1,” tegasnya.

Ia mengaku lebih suka Laskar Sambernyawa itu bermarkas di Kota Solo dengan catatan harus bisa menjaga bersama. Kepala Dispora Kota Solo, Joni Hari Sumantri, mengatakan, kajian pengelolaan stadion calon venue Piala Dunia U20 2021 masih terus dibahas. “Iya, masih dikaji,” ucapnya, beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya