SOLOPOS.COM - Yonif 700 Raider berlatih hadapi teroris, Rabu (17/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Abriawan Abhe)

Penanggulangan terorisme dilakukan salah satunya dengan pembentukan pasukan cyber untuk setiap daerah

Harianjogja.com, SLEMAN– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menargetkan pembentukan pasukan cyber untuk setiap daerah. Pembentuk pasukan di dunia maya tersebut bertujuan untuk menyerang balik konten di internet yang menyebarkan isu-isu radikalisme dan terorisme.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Uniknya, counter balik terhadap isu-isu tersebut dilakuan dengan cara santun dan sindiran. Baik melalui tulisan, video maupun meme. Salah satu kelompok cyber Duta Damai BNPT yang dibentuk adalah Jihadis atau Jihad Istimewa. Mereka bertugas untuk mengkonter konten di internet tentang jihad yang salah dan sesat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Banyak konten terkait Jihad yang tersebar di internet dan media sosial, yang dipahami keliru. Hal itu berdampak pada munculnya pemahaman radikal dan terorisme,” kata Dimas Wiyatno, salah satu redaktur Jihadis, Kamis (21/7/2016).

Menurut Dimas, makna jihad sendiri sebenarnya bertujuan untuk meneguhkan kebaikan dan kedamaian. Jihad dalam konteks perdamaian dan kebaikan bagi bangsa dan negara serta umat agama apapun. Sementara konten Jihad yang tersebar di dunia maya, selalu mengajak ke negara-negara mana-mana untuk merusak.

“Kami di dunia maya akan meluruskan itu. Kami akan memberikan pemahaman dan tips soal jihad yang benar. Berjihad untuk kebaikan. Kami akan memberikan materi berupa meme-meme baik tulisan, foto maupun gambar untuk menyindir jihad yang salah,” kata Dimas.

Salah satu contoh yang akan dilakukan, lanjut Dimas, dengan membuat meme terkait janji para teroris akan masuk surga dan ditemani para bidadari setelah melakukan bom bunuhdiri. Dalam gambar meme tersebut, pihaknya akan menulis dengan sindiran justru pembom akan mendapatkan valak konjuring (valak conjuring) uang mengerikan.

“Janji-janji palsu itu kami aplikasinya dalam bentuk visual. Dengan begitu, pemahaman masyarakat bisa lebih baik lagi,” kata dia.

Sementara, Deputi Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal  TNI Abdul Rahman Kadir menyatakan, banyak sekali konten negatif dan radikal di dunia maya. Pembentukan pasukan cyber duta damai BNPT tersebut tidak hanya digelar di DIY.

Kegiatan yang sama juga digelar di lima lokasi lainya, seperti Medan, Makassar, Jakarta, dan akan diadakan di Kalimantan. Pihaknya menargetkan pembentukan pasukan cyber BNPT di setiap daerah masing-masing beranggotakan 60 orang.

Dia berharap, para duta damai BNPT tersebut mampu menyebarluaskan konten-konten kedamaian sehingga orang yang membaca konten atau isi media sosial maupun internet terpengaruh untuk menyebarkan kedamaian. Para mantan pelaku terorisme yang sudah dideradikalisasi sudah bisa diterima di masyarakat dan tidak melakukan lagi aksinya.

“Mereka rata-rata dari kalangan muda dan berbagai komunitas dunia maya, seperti blogger, desain komunitas visual, dan informasi teknologi. Program ini merupakan kontra propaganda kelompok radikal melalui media sosial. Mereka memiliki tugas untuk mengimbangi propaganda radikalisme yang marak di dunia maya dengan konten yang mengajak kedamaian,” ujar Rahman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya