SOLOPOS.COM - Logo Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). (bnpt.go.id)

Penanggulangan terorisme dilakukan dengan membina napi teroris.

Solopos.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengklaim 40 dari total 240 narapidana terkait tindak pidana terorisme telah bersedia keluar total dari paham teroris.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dari 204 napi teroris, 40 orang bersedia secara total [keluar dari paham teroris],” kata Kepala BNPT, Saud Usman Nasution, saat Rapat Kerja Komisi III DPR dengan BNPT, di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (22/2/2016).

Dia mengatakan 40 napi itu akan ditempatkan di penjara khusus untuk kegiatan deradikalisasi di wilayah Sentul, Jawa Barat. “Kami upayakan di Sentul, Jawa Barat, agar tidak dipengaruhi kelompok keras,” ujar Saud.

Sementara itu, ungkap dia, ada 58 napi yang mau ditemui dan bersedia membuka diri namun masih takut karena dianggap berkhianat terhadap kelompok teroris.

Dia menjelaskan, jenis napi tersebut akan ditempatkan di Sentul, Jawa Barat, sehingga proses kooperatif berjalan dengan baik. “Dan ada 38 napi yang bersedia ditemui namun masih kokoh dengan ideologinya,” kata dia.

Saud juga menjelaskan, dari 204 napi itu masih ada delapan napi yang tidak mau ditemui pihak luar dan masih kokoh dengan paham terorisnya.

Dia mengatakan masih terus mengupayakan agar delapan napi itu mau diajak komunikasi dengan menggandeng pakar-pakar, ulama, dan psikolog. “Kami pisahkan di tempat pemenjaraan agar jangan bergabung dengan napi yang sudah kooperatif,” ujar Kepala BNPT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya