SOLOPOS.COM - Sukarelawan PMI mengevakuasi warga korban banjir Indramayu, Senin (16/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Dedhez Anggara)

Penanggulangan bencana harus dilakukan untuk sebelum bencana benar-benar terjadi. BNPB meminta masyakarat waspada banjir dan tanah longsor pada Desember-Januari.

Solopos.com, SOLO – Masyarakat yang berlokasi di kawasan daerah aliran sungai atau dekat perbukitan diimbau mewaspadai bencana banjir dan longsor yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Desember 2015 dan Januari 2016 mendatang.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan akan terjadi banjir dan longsor pada bulan Desember dan Januari seiring meningkatnya curah hujan dan puncak musim hujan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sutopo mengatakan daerah rawan banjir Indonesia berada di sepanjang pantai timur Sumatera, jalur Pantura Jawa, pesisir Kalimantan, dan daerah-daerah sepanjang aliran sungai.

“Berdasarkan peta ancaman bahaya banjir Indonesia diperkirakan 315 kabupaten/kota berada di kawasan ancaman banjir sedang-tinggi dengan penduduk sekitar 63,7 juta jiwa,” jelas Sutopo sebagaimana dikutip Solopos.com dari Setkab.go.id, Selasa (1/12/2015).

Sedangkan peta ancaman bahaya longsor Indonesia mencakup 274 kabupaten/kota yang berada di wilayah pegunungan dan perbukitan terancam longsor sedang-tinggi dengan penduduk 40,9 juta jiwa.

Untuk mewaspadai bencana longsor, menurut Sutopo, masyarakat bisa melihat gejala sebelum terjadi longsor seperti air sumur yang tiba-tiba mengeruh, tanah mulai retak, tanah dan bukit bergetar.

Selain itu Sutopo mengimbau warga untuk segera menghindar apabila terdapat kerikil yang berjatuhan dari bukit atau dataran yang lebih tinggi, air tanah keluar secara tiba-tiba dari rongga retakan, terdapat pohon dan ranting yang hanyut di sungai, dan air sungai mengering ketika hari masih hujan.

Adapun langkah untuk mencegah bahaya banjir, menurut Sutopo, warga harus mematikan arus listrik saat air mulai masuk ke rumah dan permukaannya meninggi, mengamankan cairan atau zat beracun atau berbahaya agar tidak mencemari air, dan mengungsi ketika air banjir yang tinggi sudah menghambat aktivitas dan tak kunjung surut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya