SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pemkab Wonogiri menyiapkan anggaran senilai kurang lebih Rp6 miliar untuk penanganan kasus dan persebaran virus corona di wilayah tersebut.

Dana tersebut berasal dari biaya tak terduga, dana insentif daerah (DID), dan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dana tersebut kami gunakan untuk bantuan logistik bagi warga yang karantina mandiri serta petugas sosialisasi dari Puskesmas, TNI dan Polri,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).

Para petugas ini, kata Bupati yang akrab Jekek, merupakan garda terdepan dalam upayah pencegahan persebaran virus corona. Mereka mesti menyosialisasikan kepada masyarakat upaya pencegahan maupun penanganan virus corona di Wonogiri.

Hoaks Pasar di Sragen Ditutup Bikin Resah Pedagang, Ini Tanggapan Disperindag

Saat ini ada 117 warga Wonogiri yang dipantau karena sebelumnya ada kontak dengan pasien positif corona asal Jatipurno yang sudah meninggal dunia pada Rabu (18/3/2020).

Jumlah itu bertambah dibanding sehari sebelumnya yang hanya 64 orang dalam pemantauan. Sebanyak 117 orang warga Wonogiri itu harus menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Mereka terdiri atas 59 tenaga medis yang melakukan penanganan dan ada kontak saat pasien positif virus corona tersebut dirawat di salah satu fasilitas kesehatan di Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, pada 9-13 Maret.

Kapan Wabah Virus Corona Selesai? Ini Prediksi Ahli

Selain itu, 11 orang dari keluarga yang melakukan kontak erat, 5 orang petugas klinik di dekat rumah saat periksa pada 3 Maret, dan 42 orang yang membesuk pasien saat dirawat di fasilitas kesehatan Slogohimo.

PNS Diminta Batasi Interaksi

Jekek mengatakan Pemkab Wonogiri telah melakukan melakukan penanganan berupa screening terhadap warga yang kontak dengan pasien positif virus corona tersebut sebelum mereka menjalani karantina mandiri.

Mereka akan dipantau secara intensif meski kondisi mereka sehat dan tidak menunjukkan gejala mengarah ke covid-19.

1 PDP dan 1 ODP Corona di RSUD dr. Soedono Madiun Meninggal Dunia

Melihat perkembangan ini, Jekek mengatakan para siswa sekolah yang tadinya hanya diliburkan selama sepekan diperpanjang menjadi dua pekan. Sementara untuk aparatur sipil negara (ASN) tetap masuk kerja di kantor seperti biasa.

Namun, mereka dimintai membatasi interaksi dan pertemuan. Hingga saat ini, Jekek mengatakan ada tiga orang berstatus pasien dalam pengawasan asal Wonogiri.

Satu pasien dirawat di RSUD dr Moewardi Solo dan dua pasien di RSUD Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya