SOLOPOS.COM - Suasana pengajian di Balai RT 16, RW 03 Kampung Sosrowijayan Kulon, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Jumat (4/3/2016) malam. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Penanganan Sarkem diharapkan tak gegabah.

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Puskesmas Gedongtengen, Tri Kusumo Bawono, dokter yang sudah lama membantu di puskesmas langganan Pramuria itu menambahkan penutupan Pasar Kembang (Sarkem) dapat dilakukan tak hanya karena terjadinya penyebaran penyakit seksual maupun HIV/AIDS. keberadaan narkoba di Sarkem pun bisa menjadi alasan yang kuat bagi pemerintah untuk melakukan penutupan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita jaga bersama, jangan sampai ada narkoba. Kalau sampai ada yowis tutup wae,” kata Tri, dalam pertemuan para pengelola losmen dan pramuria dengan pemerintah kota Jogja dan DPRD DIY di Balai RW 3 Sosrowijayan Kulon Senin (14/3/2016).

(Baca Juga : PENANGANAN SARKEM : Warga Sebut Pemerintah Jangan Gegabah Menutup, Ini Alasannya)

Kepastian tak akan ditutupnya Sarkem dalam waktu dekat juga disampaikan Lurah Sosromenduran,  Bambang Eko Wibowo mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan arahan apapun terkait penutupan Sarkem. Pihaknya bahkan belum mendapatkan koordinasi dan info apapun dari Pemda terkait isu itu.

“Sampai sekarang belum ada informasi apapun soal itu. Kami bahkan belum diajak berkoordinasi sehingga Sarkem tidak akan ditutup dalam waktu dekat,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya