SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Artis Cinta Laura meminta maaf kepada pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penampilannya di fashion show Jember Fashion Carnaval (JFC) 2019 4 Agustus 2019 lalu. Diwakili ibunya, Herdiana, Cinta Laura meminta maaf jika busana yang dikenakannya dinilai terlalu vulgar.

Herdiana mengatakan keiikutsertaan Cinta Laura di JFC 2019 semata-mata untuk mempromosikan budaya Indonesia. Dalam kesempatan itu, artis kelahiran 17 Agustus 1992 mengenakan busana tradisional yang terinspirasi dari tarian Suku Dayak di Kalimantan.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Saya selaku mama Cinta minta maaf kalau menurut MUI dan FPI itu [penampilan Cinta di JFC 2019] terlalu vulgar. Tapi, ini kan tujuannya promosi pariwisata dan budaya Indonesia. jadi, kita harus lihat dari sudut pandang berbeda,” jelas Herdiana seperti dikutip dari Liputan 6, Senin (12/8/2019).

Meski sempat menuai kontroversi, Cinta Laura merasa senang bisa ambil bagian dalam pergelaran Jember Fashion Carnaval 2019. Menurutnya, acara tersebut tak kalah dengan parade fesyen di luar negeri.

Aku sangat bangga dengan desainer di Jember. Karena waktu itu banyak desain yang keren. Ada yang khas Sulawesi, Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Aku rasa festival di Jember enggak kalah dengan karnaval di Brasil dan negara lainnya,” terang Cinta Laura.

Pelantun lagu Vida tersebut berharap ajang Jember Fashion Carnaval mendapat lebih banyak dukungan, khususnya dari pemerintah. Sebagai informasi, Jember Fashion Carnaval merupakan karnaval budaya yang diinisiasi mendiang Dynand Fariz pada 2003 silam. Acara tersebut digelar di jalanan utama Kota Jember, Jawa Timur, setiap tahun.

Jember Fashion Carnaval menjadi wadah bagi desainer Indonesia untuk memamerkan busana unik dengan sentuhan budaya Indonesia. Pada JFC 2019, Cinta Laura mengenakan kostum yang terinspirasi dari tarian Hudoq khas Suku Dayak di Kalimantan. Kostum berlengan panjang dan celana pendek itu dilengkapi jubah raksasa itu diperagakan dengan sangat lincah oleh Cinta Laura.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur menolak Acara JFC 2019 karena menganggap kegiatan itu melanggar norma-norma kesusilaan dan agama.

Seruan tersebut dikemukakan Ketua FPI Jatim Habib Haidar Alhamid setelah mendapat masukan. Pihaknya juga memantau media sosial yang ramai dengan penampilan seksi artis Cinta Laura dan sebagian talenta JFC 2019. FPI menilai dandanan mereka agak vulgar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya